03 Mimpi

73.3K 859 1
                                    

Warning!!!!! 21+

Viona selalu merasa heran dengan kelakuan orang tuanya. Semua yang mereka lakukan atau ucapkan padanya selalu terkesan kaku. Seperti sekarang dimeja makan ini. Ayah selalu berkeringat dingin dan bicaranya jadi gagu, ia juga tidak melarang Lilo makan bersama padahal biasanya ia sangat anti sama binatang. Kecuali kudanya.

Ia memperhatikan ini sudah terjadi sejak Lilo kembali, karna tidak merasa nyaman dengan kelakuan mereka, ia memberanikan diri bertanya.

"Sebenarnya apa yang kalian sembunyikan dariku?" Menatap mereka cemberut. Ayah merespon dengan berdehem lalu terkekeh.

"A..Apa maksudmu nak? Apa yang kita sembunyikan?"

"Ayah tau benar apa maksudku" gadis itu menyimpan sendok makannya dan mendekap Lilo kekamar. Nafsu makannya hilang karna pertanyaannya yang diabaikan.

*******
Gadis itu melepas lingerie putihnya hingga hanya menyisahkan kain segitiganya. Ia tidak suka memakai bra kecuali keluar rumah, Kebiasaan.

Lilonya langsung melompat kepelukan tuannya, menggosok-gosokkan kepala bertanduknya hingga menggores kulit dada Viona.

"Aau, sakit sayang. Berhentilah" mengelus dadanya yang terasa perih.

"Aku ngantuk, dan kau tuan kecil. Tidurlah jangan menghilang lagi seperti malam itu" Mengecup dahi berbulu Lilo sayang.

*******
Ditengah malam yang tenang dan sunyi, tapi tidak disebuah kamar. Terdengar desahan yang sangat menggairahkan.

"Ahh~~ Sttthh" desahan itu membuat mahluk yang sedang menghisap puncak pink gadisnya menyeringai.

Tangan putih mulus viona tanpa sadar merangkul kepala yang sedang bersemangat membuat tanda merah. Antara sadar dan mimpi ia melihat pria tampan yang sedang tersenyum kearahnya. Pria itu hanya memakai kolor hitam dengan rambut gondrong sebahu. Mata tajamnya menatap Viona lapar. Ia mengecup perut rata Viona disertai gigitan kecil.

"Umhhh~~ Si.. Siapa kau?" Viona terbata karena nafsunya yang terpancing. Pria ini sangat hebat karna bisa membuat Viona orgasme hanya dengan tatapannya.

"Kau akan tau nanti.. Sekarang kau harus melayaniku" menarik kasar segitiga Viona hingga liang surgawi itu tidak terhalang apapun lagi. Viona memekik kaget. Namun, anehnya iya tidak menolak malah menunggu aksi selanjutnya pria yang sedang meneliti selangkangannya itu.

"Hanya akan melihatnya?" Viona menggoda dengan suara centil.

"Tentu saja tidak. Aku akan membuatnya bengkak.. Mungkin" jari-jari nakal itu mengelus bibir Liangnya.

"Ohh~~ Aku me.. menantikannya" Lagian ini mimpi, apa yang harus ia takutkan. Ia tidak akan melakukan ini jika ia sadar, kenapa? tentu saja karna ia tidak akan melakukannya dengan orang asing.

Karna merasa ditantang membuat akvan semakin bernafsu bulu-bulu didadanya timbul serta tanduk dikepalanya membuat Viona terkekeh. Akvan bingung bukannya seharusnya Viona menjerit atau takut?

"Ohh~ kau semakin sexy jika seperti itu. Seperti aku akan bersetubuh dengan iblis" Viona melarikan kaki jenjangnya didada berbulu itu. Menggigit bibirnya karna benar-benar bergairah.

"Sial,, ini mimpi paling erotis yang pernah ada" batin Viona menggerang.

"Jangan menggodaku sayang, jika kau ta.. "
"Apa? Kau akan apa? Menghentak tubuhku kuat, membuatku menjerit, atau kau akan membuat ini selalu didalamku" Viona bangun merangkak kearah pria yang sedang berdiri dibagian kaki ranjang lalu, tanpa malu mengelus kejantanan yang sudah membesar tapi masih dibungkus kolor.

Akvan menggeram nikmat tak kala sang ratu ternyata sangat pandai memainkannya. Viona menurunkan penghalang satu-satunya dengan cepat. Saat pandangannya melihat batang itu menggeliat. Nafasnya memburu.

"Ohhh~ Ia sangat besar" Akvan melihat adegan gadis itu menatap tanpa berkedip pada senjatanya.

"Mau merasakannya sayang?"

"Boleh,, " Gadis itu berbaring mengajak Akvan untuk berbaring diatasnya. Mereka melanjutkan adegan panas itu sampai jam 4 subuh.

"Ahhhhh~" mereka mendesah bersama saat mengeluarkan bersama. Akvan dengan mata yang kembali memerah menatap wanitanya yang kelelahan sampai-sampai tertidur. Mengecuk kening dan turun mengecup perut rata yang berkeringan.

"Tumbuhlah,, Ibundamu akan menjadi milik kita dengan mudah jika kau hadir"

*********
Viona terbangun jam 10 Pagi, jika saja bukan perutnya yang minta makan ia tidak akan meninggalkan kasurnya. Demi tuhan, ia lelah dan badannya terasa sangat sakit. Ia menoleh kesamping tanpa melihat lilo.

Selalu seperti ini, menghilang dan nanti akan kembali lalu minta didekap dan tertidur. Sangat manja.

"Au.. Sakit" Saat akan menuju kamar mandi salangkangannya sangat sakit dan lengket. Meraba dan Eww.

"Apa ini? Apa aku orgasme karna mimpi semalam? Shit"

Dengan langkah tertatih ia menuju toilet untuk membersihkan tubuhnya yang serasa sangat lengket dan bau.

******
Viona PoV:

Sudah tiga malam aku mengalami mimpi yang sama, dengan besok paginya dalam keadaan yang sama pula yaitu telanjang, badan pegal terutama bagian pinggul lalu cairan kental putih yang ada di selangkanganku dan dikasur. Aku bingung. Aku memutuskan akan mencari tau sendiri.

Malam ini aku berencana merekam keadaan kamar saat aku terlelap, dengan begini aku yakin akan mengetahui apa yang aku lakukan dalam keadaan tertidur.

Setelah aku tau apa penyebabnya, barulah akan kuberi tahu ayah dan ibu.

Malampun tiba. Setelah makan malam seperti biasa aku memasuki kamarku dengan sedikit merinding.

Clek,,
Mahluk kecil yang sedang memainkan ekornya diatas kasurku menoleh. Mata merahnya menatapku lucu. Aku sangat gemes dengan tingkahnya.

"Hai sayang,, dari mana? Mencari betina yah?" Viona terkekeh dengan ucapannya sendiri padahal belum tentu juga Lilo paham dengan maksudnya.

"Ayo tidur, Jaga aku yah" Lalu mengecup kening Lilo yang berbaring diatas bantal tidurnya. Lalu terlelap tanpa melihat perubahan pada tubuh Lilo yang lama kelamaan membentuk tubuh manusia namun memiliki ekor dan tanduk serta mata merah dengan tubuh berbulu.

*********
Tbc

My Lord DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang