I Really Like You

Thirty

Happy Reading❤
Don't forget voment❤

"Aku pulang"

"Akhirnya kau datang. Lama sekali sampainya, kasian tuan byun dan baekhyun menunggu lama" ucap tuan park

Benar. Yang menelpon tadi adalah ayahnya. Tuan park memberitahu bahwa mereka akan makan malam bersama dengan keluarga byun.

"Aku tidak menyuruh mereka untuk menungguku" balas chanyeol ketus

"Chan" geram tuan park

"Aku mandi dulu" chanyeol melenggang pergi

Tuan byun menatap chanyeol tidak percaya. Bagaimana bisa chanyeol bersikap tidak sopan pada calon mertuanya, fikirnya.

Baekhyun hanya diam saja, ia sudah terbiasa diacuhkan oleh chanyeol. Ia sudah lelah sebenarnya dengan sikap chanyeol, ia bahkan pernah berfikir untuk menyerah saja dan memutuskan pertunangannya. Tapi bisakah?

"Maafkan sikap putra ku" ucap tuan park tersenyum memohon

"Cukup mengejutkan dengan sikapnya, tapi it's okay" sahut tuan byun

Tuan park hanya membalas senyum canggung.

......

Sekitar 15 menit, chanyeol baru keluar dari acara mandinya.

Ia menghampiri tuan park dan keluarga byun yang ternyata sudah duduk di meja makan. Setelahnya mereka makan dalam keadaan hening, sesekali berbincang kecil untuk menghilangkan suasana canggung.

....

"Bagaimana hubungan mu dengan baekhyun?" tuan byun bertanya

Ternyata setelah makan malam, keluarga byun tidak langsung pulang. Mereka kembali berbincang di ruang tamu. Membuat chanyeol merasa tidak nyaman jika terus diberi pertanyaan yang sama sekali tidak ingin ia jawab. Seperti saat ini.

"Hubungan kami baik yah" bukan chanyeol yang menjawab tapi baekhyun

"Aku bertanya pada chanyeol bukan padamu uri baekhyun" balas tuan byun

"Masih sama seperti dulu, kami berteman baik" sahut chanyeol

"Baekhyun tunanganmu jika kau lupa" tuan byun mengingatkan

"Kau benar, aku melupakan itu" balas chanyeol tak berdosa

Tuan byun terkejut dengan jawaban chanyeol. Bagaimana bisa chanyeol dengan mudahnya mengatakan itu. Sebegitu tidak inginkah chanyeol bertunangan dengan putrinya.

Jelas ini tidak bisa dibiarkan. Sekarang ia mempertanyakan apakah chanyeol mencintai baekhyun atau tidak. Jika tidak, ia ingin memutuskan hubungan antar chanyeol dan baekhyun.

"Kau mencintai baekhyun?" tanya tuan byun

"Apa yang kau bicarakan byun, tentu saja putraku mencintai anakmu" sahut tuan park

"Aku bertanya pada chanyeol"

"Haruskah kujawab itu?" balas chanyeol ketus

Gotcha! Chanyeol tidak pernah mencintai baekhyun. Itulah yang ditangkap tuan byun ketika melihat cara bicara chanyeol.

Naluri seorang ayah muncul di diri tuan byun. Baekhyun tidak akan bahagia jika hanya ia yang memiliki rasa. Ia jelas tidak ingin melihat putrinya terluka dengan prilaku chanyeol.

"Baiklah. Mari kita akhiri hubungan ini tuan park" ucap tuan byun

Sontak tuan park terkejut, tak terkecuali dengan baekhyun dan chanyeol

"Apa maksudmu byun?" tuan park bukan nya tidak mengerti, ia hanya ingin mendapatkan penjelasan kenapa tuan byun ingin memutuskan hubungan antar chanyeol dan baekhyun

"Putramu tidak mencintai anak ku. Haruskah aku melanjutkan hubungan mereka dan membiarkan anak ku terluka sendirian?"

"Ayah.." lirih baekhyun menatap ayahnya

"Ini bisa dibicarakan baik baik byun. Kau tau, chanyeol masih kecil. Ia belum mengerti tentang cinta. Kuharap kau memikirkan baik baik tuan byun" tuan park mencoba menjelaskan

Chanyeol memutar bola matanya jenuh melihat ayahnya yang mencoba memberi penjelasan.

"Kufikir diusia chanyeol yang segini, ia sudah faham akan cinta. Jadi ayo kita putuskan hubungan ini sebelum terlambat"

"Tuan byun, tolong fikirkan lagi" tuan park kembali mencoba

"Ayolah park, kau tidak bisa memaksakan perasaan orang lain. Mari akhiri ini dengan baik baik. Sebagai ayah, kita bertanggung jawab akan kebahagiaan anak kita bukan?"

"Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan memutuskan kontrak kerja kita. Kita harus tetap profesional" lanjut tuan byun

Menyadari keterdiaman tuan park, tuan byun kembali bicara

"Kurasa tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Aku pamit pulang kalau begitu"

"Maafkan aku, mari kuantar kedepan" sahut tuan park sambil mengantar kepergian keluarga byun

Chanyeol masih memikirkan kejadian tadi. Benarkah secepat itu berakhir?

Larut dalam fikirannya, chanyeol sampai tidak sadar bahwa tuan park sedang menghampirinya dengan wajah menahan emosi.

Plakk..

"Kau fikir kau siapa hah? Benar benar anak tak tahu malu" geram tuan park

"Ya seperti itu. Tampar aku sebagai balasannya" balas chanyeol menatap ayahnya

"Inikah balasanmu, ketika ayahmu berjuang untuk membesarkanmu mati matian. Benar benar anak tak tau diuntung"

"Membesarkan katamu? Mengasingkan ku di negeri orang selama 3 tahun, apa itu yang kau sebut membesarkan?"

"Kau..." tuan park berniat menampar kembali anaknya namun diurungkan

"Kenapa? Ayo tampar aku lagi"

Tuan park memalingkan wajahnya

"Berapa orang yang akan kau sakiti lagi hah? Apa ibuku tidak cukup kau sakiti dan sekarang kau berniat menyakiti anakmu sendiri?"

Chanyeol kecewa dengan ayahnya. Ia meninggalkan ayahnya di ruang tamu sendirian.

"Aarghhhhh..." teriak tuan park sambil mengusap wajahnya kasar

Ia benar benar marah. Terbukti dengan tatapan yang tajam dan rahangnya mengeras.

Tuan park mengeluarkan handphone nya dan mulai menghubungi seseorang. Ketika mulai terhubung tuan park langsung bicara

"Cari informasi tentang gadis yang disukai chanyeol. Aku ingin mendapatkannya malam ini juga"

Pip

Tuan park langsung mematikan telepon nya sepihak.

.........

Chanyeol mengendarai motor nya seperti orang kesetanan. Fikirannya benar benar kalut. Ia merasa bahagia, kesal, marah, dan sedih secara bersamaan. Untung nya jalanan sudah sepi, jadi dia bebas mengebut tanpa khawatir akan membahayakan nyawa orang.

Chanyeol membawa motornya berhenti di depan rumah yang terbilang tidak terlalu besar. Entah kenapa, ia tiba tiba membawa motornya kesini. Ia memandang sendu rumah itu.

Chanyeol berniat pergi dari rumah itu dan menuju klub malam, sampai seseorang datang dari belakang nya mengejutkan dia

"Sedang apa kau disini?"

Tbc..

.............

Huhuu aku ga bisa ngeliat chansoo pisah, jadi aku putusin aja tunangan chanyeol ama baekhyun😁