05. Who Are You?

559 72 13
                                    

Irene terbangun dari tidurnya dan melirik ke arah jam dindingnya. Betapa terkejutnya ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Ia sudah telat kerja yang harusnya masuk jam 7.
Ia segera membuka ponselnya dan semua orang telah mengirimnya pesan dan banyak panggilan tak terjawab yang masuk.

Irene mengacak rambutnya pelan karena ia bingung apa yang harus ia lakukan. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi tetapi langkahnya terhenti dan ia terdiam seperti ada sesuatu yang ia ingat.
Ya, mimpinya semalam. Irene tidak mengingat dengan jelas apa yang ada di mimpinya tapi ia merasa perasaannya tidak enak untuk mengingat hal itu.

Yang ia ingat hanya dirinya yang terbaring lemah di tengah jurang, air hujan yang banyak menetes membasahi tubuhnya dan ia sangat merasa kesakitan. Ia juga mengingat ada banyak orang dengan darah dan itu benar benar mengerikan.

Ia kembali duduk di tempat tidurnya dan memegang wajahnya. "Kenapa ini terasa nyata, apa mungkin ini adalah bagian dari ingatanku yang hilang?" gumamnya kemudian menghela nafasnya pelan. Irene mencoba tak mengingat hal itu lagi karna ia sudah sangat telat.

🖤

Irene turun dari taksi dan segera berlari masuk ke kantornya. Sebenarnya ia sudah tau ia akan dimarahi oleh manajernya tapi ia tetap bergegas agar manajernya tidak menjadi lebih marah. Tapi..

BRUK

Badan Irene yang kecil terjatuh ke lantai setelah menabrak seseorang dengan tubuh tinggi dan besar. Irene meringis kesakitan dan kemudian mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang ditabraknya.

Itu adalah Kim Mingyu. Irene membulatkan matanya dan segera bangkit berdiri kemudian membungkukkan badannya berkali kali. Mingyu hanya menatap Irene datar sambil melipat kedua tangannya.
"Kau datang telat kemudian menabrak saya seenaknya? Kau pikir kau ini siapa?" tanya Mingyu dengan ketus.

Irene menundukkan kepalanya. "Maaf, saya tidak sengaja," kata Irene pelan. "Kau pikir saya akan merasa kasihan?" Mingyu menatap Irene tajam kemudian berjalan pergi diikuti oleh sekretarisnya, Pak Lee. Pak Lee hanya melihat Irene dan tersenyum tipis padanya.

Entah kenapa Irene merasa begitu sedih, sepertinya Mingyu begitu membencinya, Mingyu selalu bersikap begitu angkuh padanya. Bahkan sejak pertama kali mereka bertemu. Irene masih menundukkan kepalanya dalam dan masuk ke dalam ruangan tempat timnya bekerja.

🖤

"Kenapa anda tampak begitu tidak menyukai gadis itu?" tanya Pak Lee pada Mingyu. Mingyu hanya mengangkat bahunya kemudian menyeruput secangkir kopi di tangannya. "Entah kenapa melihatnya membuat perasaan saya menjadi kacau dan mood saya menjadi tidak baik," kata Mingyu sambil membaca beberapa laporan.

"Jangan jangan anda menyukainya," goda Pak Lee membuat Mingyu membulatkan matanya. "Pak Lee!" kata Mingyu dengan nada suara yang sedikit tinggi membuat Pak Lee diam dan tertawa pelan. "Anda tau, yang kucintai hanya dia," kata Mingyu sambil tersenyum tipis dan menatap keluar jendela.

"Aku tak menyangka, hari itu adalah pertemuan terakhir kami.. Padahal aku baru ingin mendekatinya," lanjutnya sambil menghela nafas kuat.

🖤

Irene tengah duduk di lantai paling atas gedung kantornya. Ia duduk sambil mendengarkan lagu dari earphonenya. Hal ini memang selalu ia lakukan saat ia sedang sedih.

Selain itu, ia juga membaca sebuah buku yang begitu ia sukai. Dengan membaca buku, perasaannya akan jauh lebih baik. Namun tiba tiba, Mingyu datang dan duduk di sebelah Irene. Hal itu membuat Irene melepaskan earphone dari telinganya.
"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Mingyu dengan wajah yang manis sambil menatap Irene dalam.

Irene mengedipkan matanya dan Mingyu pun tidak ada di sebelahnya lagi. Ternyata, semua itu tidak nyata. Itu semua hanya pikiran Irene dan lagi lagi Irene bingung kenapa dia bisa memikirkan Mingyu dan hayalan tadi, terasa sangat nyata.

Irene mengacak rambutnya pelan dan menghela nafasnya kuat. "Sadarlah, rene, ada apa denganmu," katanya sambil menepuk pipinya sendiri pelan.

- flashback -

Irene sedang duduk sendirian di bus sambil mendengar lagu dari earphone juga membaca buku favoritnya. Saat itu ia sedang sedih karena beberapa masalahnya. Saat itu bis sangat penuh dan hanya tersisa satu tempat duduk disebelah Irene.

Mingyu pun datang dan langsung duduk di sebelah Irene, menatap Irene dan bertanya, "Apa yang sedang kau lakukan?" dengan wajah manisnya. Irene terkejut dan segera melepas earphone dari telinganya. "Aku sedang membaca buku, ini adalah kesukaanku," kata Irene tertawa pelan.

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, banyak hal yang Irene dan Mingyu ceritakan.

- flashback off -

Hayalan Irene tadi juga merupakan salah satu bagian dari ingatannya yang hilang. Namun Irene masih belum menyadarinya dan menganggap itu semua efek terlalu sering bertemu dengan Mingyu. Ia tak menghiraukannya, dan kembali bekerja.

to be continue❤
vote gaess🧡

[Mingyu X Irene] [GYURENE] 10 Years AgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang