8. Tasya, tolong cintai Darryl!

187K 7.4K 551
                                    

Untuk yang ketinggalan baca di Wattpad, bisa dibaca di aplikasi Dreame yaaa!

____

Di ruang tengah, Darryl terlihat tertidur dengan nyenyak di pangkuan Anastasha. Itupun karena Darryl memaksa ingin tidur dipangkuan gadis itu.

Tasya tidak tau kenapa pria yang ada dipangkuannya itu terlihat sangat lelah. Keningnya berkerut seperti banyak pikiran, padahal Darryl sedang tertidur.

Tangan Tasya bergerak mengelus kening pria dipangkuannya. Darryl tampak nyaman dengan apa yang dilakukan Anastasha.

Darryl kemudian membuka matanya membuat Anastasha kaget. Ternyata pria itu belum tidur. Tangan Tasya ditahan Darryl saat ingin memindahkan tangannya.

"Tasya.." lirih Darryl.

"Lakukan lagi, ini nyaman." pinta Darryl membawa tangan Tasya menuju keningnya lagi.

"Tasya... Tasya tau?! Darryl juga berdarah saat Darryl jatuh, Darryl manusia biasa Tasyaa. Tapi kenapa mama sama papa nggak peduli? Kenapa papa nggak mau nolong saat Darryl jatuh? Kenapa mama nggak mau ngobatin luka Darryl ? Kenapa? Jawab Tasya, kenapa?" Darryl frustasi. Ia menatap mata Tasya dan mengeluarkan unek-uneknya.

"Ka-akk," Tasya bingung harus berkata apa.

"Katakan Tasya, apa Darryl sangat tidak berharga? Apa Darryl menyusahkan karena sering membuat resah ibu BK dan guru-guru?!" Ujar Darryl dengan terus menggenggam tangan Anastasha.

"Tasyaa... Darryl cuma mau mereka memperhatikan Darryl. Sekedar marah saja tidak apa-apa." Lirih Darryl.

"Tasya... Darryl cuma mau mama meluk Darryl, mencium kening Darryl. Darryl mau papa selalu nanya bagaimana sekolah Darryl. Apa Darryl nggak pantas buat dapat perhatian mereka? Tasya jawab, jangan diem aja." Darryl memejamkan matanya, menahan gejolak emosi yang siap meledak kapan saja jika berbicara tentang orang tuanya.

"Kak..."

Anastasha mengelus kening lelaki yang sedang frustasi itu. Berusaha meredam emosi Darryl.

"Tasya, apa Darryl tidak pantas untuk dicintai?"

"Kakk, jangan bicara begitu. Orang tua kakak pasti sangat mencintai kakak."

"Nggak Tasya! Mereka bahkan lupa kalo mereka punya anak!"

"Kalo gitu Tasya yang akan mencintai kakak."

Terkejut? Heol Tasya saja terkejut dengan apa yang barusan ia katakan. Darryl yang memejamkan matanya langsung membuka mata karena ucapan Anastasha.

"Tasyaa..."

"Iya?"

"Tolong cintai Darryl, Darryl mohon..."

"Iy-a kakk"

Darryl memeluk pinggang Anastasha masih dalam posisi berbaringnya, membenamkan wajahnya diperut gadis itu. Sangat bahagia mendengar jawaban Anastasha.

"Bilang ya nanti kalo udah cinta sama Darryl." Ujar Darryl masih memeluk Anastasha.

"Kenapa harus bilang?"

DARRYL NEAL (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang