10. Darryl vs Ardian

151K 5.7K 346
                                    

untuk yang telat baca di Wattpad, bisa langsung baca di aplikasi Dreame yaaa.

___

"Kakk, Kakakk!!" teriak Tasya didepan pintu kamar kakaknya, Ardian.

Manusia jenius yang katanya mengalahkan jeniusnya Manik Marganamahendra, Ketua BEM UI yang sempat viral tempo lalu. Bahkan Albert Einstein saja lewat akan kejeniusan Ardian.

"Kaakk Ardiann!! Bangun kakkk!"

Tok tok tok~

Penghuni kamar belum juga menampakkan wajahnya, padahal Anastasha hampir setengah jam berteriak-teriak didepan pintu layaknya habis kemalingan.

Tapi yang namanya Ardian, jika saja ada gempa bumi. Ketahuilah, dia akan tetap nyenyak dalam tidurnya.

Adhitama yang sedang menonton kabar terkini di lantai bawah merasa terganggu akan teriakan Anastasha, ia pun memutuskan untuk melihat ada apakah gerangan yang terjadi di atas sana.

Sedangkan mama Mitha, sepertinya sedang asik dengan masker yang baru dia beli tadi sore bersama ibu-ibu pkk squadnya.

"Ada apa ini? kenapa teriak-teriak malam-malam begini Anastasha?" tanya Adhitama saat sudah sampai di TKP.

"Kakak tuh pa, daritadi dipanggil-panggil nggak bangun-bangun. Kan emosi pa jadinya!" jawab Tasya mengkerutkan alisnya tanda kesal.

"kamu lupa? Kan ada kunci duplikat sayang di Guci bi Ira." kata Adhitama mengingatkan.

"Oh iya lupa," ucap Anastasha menepuk jidatnya, sepertinya ia ketularan penyakit pikun kakak jeniusnya itu.

Tasya pun langsung melangkah menuruni tangga menuju dapur, tempat dimana guci ajaib bi Ira disimpan.

Tasya merogoh kedalam guci itu, mencari dimana kunci duplikat itu berada. Yang ternyata, banyak sekali barang yang ada didalam sana.

Setelah dapat, Tasya kemudian berlari menuju kamar kakaknya lagi. Melewati papanya yang ternyata sudah stay didepan TV lagi.

"Jangan lari-lari sayangg!"

"Iyaa pa!."

Anastasha memasukkan kunci lalu memutarnya,

Cklekk~

Pintu terbuka!

Anastasha langsung melempar tubuhnya menimpa tubuh kakaknya.

"Kakk bangunn!" teriak Anastasha tepat ditelinga Ardian.

"Dekk, jangan ganggu tidur kakak deh." ucap Ardian masih dalam keadaan mata terpejam.

"Kakk bangun! Kakak udah janji mau bawa Tasya jalan-jalan, gausah pura-pura pikun deh. Kemarin bilangnya sibuk banyak tugas. Sekarang apa lagi? Sibuk tidur?" Oceh Anastasha.

"Hm" gumam Ardian.

"Kakk!" Anastasha memukulkan bantal Doraemon yang ada disebelahnya di kepala Ardian.

"Apasih sayang?!"

"Ajak Tasya jalan-jalan!" tegas Anastasha tanpa bantahan.

"Iya-iya, kakak mandi dulu ya." Kata Ardian mendudukkan tubuhnya saat Anastasha sudah pindah ke tepi kasur.

"Hm, jangan lama-lama mandinya." Ucap Anastasha lalu bergegas keluar menuju kamarnya.

_____

Disinilah Anastasha berada, di salah satu mall di Jakarta, lebih tepatnya di depan mesin boneka capit.

"Kakk, yang bener dong! Masa dari tadi nggak dapet-dapet sih!" Ucap Anastasha menghentakkan kakinya, kesal pada Ardian.

"Ya kan susah sayang, sabar dong."

DARRYL NEAL (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang