51. Anuku ada lima

81.7K 3.2K 116
                                    

Sejak bel yang berbunyi 5 menit yang lalu, para ksatria baja hitam kelas XII IPS 3 belum ada yang masuk kelas. Mereka ngemper dulu di lantai, karena tidak afdol rasanya jika masuk kelas dan guru yang mengajar belum datang.

Bisa dibayangkan kan bagaimana susahnya jadi bu Khusnul?

Marcel masih asik memakan pentolnya padahal pak Arif sudah berjalan mendekati mereka dengan membawa sebuah buku PKN tebal dan penggaris panjang di tangan.

"Masuk masuk masuk!"

Semua berhamburan masuk ke dalam kelas, dan duduk di kursi masing-masing.

Pak Arif mengedarkan pandangannya, ada dua kursi kosong. Siapakah gerangan?

"Ini siapa yang belum masuk?"

"Assalamualaikum!!"

Pandangan mengarah ke pintu, ada Joshua dan Arjuna di sana dengan tangan yang disembunyikan di belakang panggung masing-masing.

"Dari mana saja kalian?"

"Dari memenuhi kebutuhan pokok pak!" jawab Joshua.

"Kalian tau ini jam berapa?!"

Arjuna melirik jam dinding di atas papan tulis, "Jam sepuluh lewat limapuluh lima pak!"

Arjuna dengan gamblangnya menjawab, apa ia tidak mengerti situasi apa yang sedang ia hadapi sekarang?

"Sekarang maju sini kalian!!"

Joshua dan Arjun menaruh pentol di atas meja Bona dan memberi kode pada Bona, agar menyembunyikan pentol mereka. Bona mengacungkan jempolnya.

Setelah itu Arjuna dan Joshua mendekat ke pak Arif.

"Kenapa ya pak?" tanya Joshua.

Kurang ajar sekali!

"Sekarang kalian berdua saya hukum!" ucap pak Arif tegas.

"Menyanyi balonku dengan suara yang lantang!!"

Sorakan tak puas teman sekelas terdengar.

"Yah pak masa cuma nyanyi balonku sih! Gak asik ih si bapak!" ujar Mike sewot.

Pak Arif tersenyum jenaka, "jangan salah kalian!"

"Karena kata balonku akan diganti menjadi anuku. Hahaha!" lanjut pak Arif dan tertawa iblis.

Barulah teman sekelas puas, kapan lagi melihat Arjuna yang cool menjadi malu?

Dan untuk Joshua, walaupun dia diam tetap akan lucu di mata teman-temannya. Lucu memang, tapi sangat menyebalkan!

"Anuku ada lima~"

Astaga, apa-apaan itu?

"Rupa-rupa warnanya~"

"Hijau kuning kelabu, merah mudah dan biru~"

"Meletus anu hijau~"

"DOORRR!!"

Sorak teman sekelas.

"Anuku tinggal empat~"

"Kupegang erat-erat~"

Sialan!

Marcel menggebrak meja tak santai, "Asu! Ngapain lo pegang erat-erar anjir?! Hahaha!!"

"Sialann! Kenapa absurd banget sih!"

"Banyak bener anu lo berdua!" tukas Arsyad sang ketua kelas.

"Gak bakalan ada yang mau ngambil anu lo! Gue punya sendiri!!"

_____

Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan

Rabu, 29 Januari 2020
23.00

DARRYL NEAL (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang