Sebuah gebrakan pintu membuat seseorang dalam ruangan terlonjak kaget. Darryl menatap nyalang orang yang telah membuat keributan di ruangannya, siapa lagi, dialah Joshua sang makhluk Tuhan paling tidak waras sedunia.
Dengan tatapan mematikannya, Darryl terus menatap Joshua penuh intimidasi. Joshua berjalan santai, sebenarnya pria itu sedikit was-was, tapi ia sok tidak peduli. Pria tak waras itu mendudukkan dirinya di sofa yang ada di dalam ruangan Darryl.
"Apa-apaan desain pintu ruangan lo itu, ndeso banget!!" tandas Joshua.
Bukan karena apa ia menggebrak pintu tadi, ia hanya kesal saja. Melihat warna dan model pintu Darryl, membuat matanya cenat-cenut. Hampir saja ia terkena katarak.
Biasa, Magister Arsitektur gitu loh!
Darryl terperangah, hanya karena pintunya tidak sesuai selera, sahabatnya itu sampai segitunya. Sejelek itukah model pintu pilihannya?
Darryl melirik pintunya, diperhatikannya pintu itu selama satu menit. Jika dilihat-lihat, pintu itu emang agak norak. Merah, hijau, kuning, biru, semua warna pelangi menghiasi pintu itu, pantas saja Joshua memberontak.
Padahal Darryl sendiri yang memilih model desainnya, karena ia ingin pintu ruangannya diganti sejak sebulan yang lalu. Alasannya karena bosan.
Darryl membenarkan dasinya agak kikuk, "Ehem, lo bisa ganti pintu itu sesuka lo."
Joshua tersenyum geli, dalam hati ia mengejek sahabatnya itu. Dari dulu Darryl memanglah tidak tau menahu tentang desain-desain yang terbaru dan sedang ngetren.
Cabang bisnisnya yang bergerak di bidang arsitektur, Darryl serahkan kepada Joshua. Karena Joshua sangat baik dalam hal rancang-merancang.
"By the way, Happy birthday bro. May Allah bless you!" ujar Joshua pada sahabatnya itu.
Hari ini, Selasa, 27 Mei 2025. Umur Darryl genap sudah 24 tahun. Di umur yang masih sangat muda, Darryl Neal menjadi orang yang disegani di dunia bisnis.
Darryl mengangguk dan tersenyum, "Thanks."
"Niatnya gue mau kasih lo kado nasi goreng harga dua puluh lima ribuan, deket apartemen gue ada orang Indonesia yang jualan."
Mata Darryl berbinar mendengar kata nasi goreng, gara-gara Joshua, sekarang ia ingin makan nasi goreng.
"Tapi gue inget, ternyata lo masih ada hutang tiga puluh ribu di gue. Jadi gue gak jadi beliinnya."
Bajingan!!
Darryl menatap Joshua jengkel, "Gue beli sendiri nanti!!"
"Pegawai gue juga udah kasih kejutan tadi, jadi gue gak butuh hadiah dari lo!!"
Joshua terkekeh, dia hanya menggoda Darryl saja. Sudah lama mereka tidak berbincang-bincang santai. Joshua merindukan kebersamaan dengan ke-empat sahabatnya.
Jika Darryl sekarang menjabat sebagai CEO yang disegani, Marcel sang pengacara hebat, Joshua si arsitek handal.
Sedangkan Mike, pria itu menjadi seorang detektif terkenal. Seringkali Mike dan Marcel bekerja sama karena profesi mereka yang saling berhubungan. Dan untuk Reon, pria itu sudah menjadi dokter spesialis bedah sekarang.
Pikiran Joshua menerawang jauh ke belakang, jika diingat-ingat, sudah lama sekali sejak saat mereka masih bisa bertemu kapan saja tanpa perlu direncanakan.
Semuanya sibuk dengan urusan masing-masing, bahkan diantara mereka ada yang belum pernah bertemu sama sekali selama lima tahun terakhir. Khususnya Darryl, si CEO perfeksionis yang super duper sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARRYL NEAL (Terbit)
Teen FictionNamanya, DARRYL NEAL. Kata orang, Darryl tampan dan juga beringas. Orang juga bilang, Darryl sangat kasar dan tidak memiliki hati. Hari-harinya sangat monoton, tak ada warna lain selain hitam dan putih. Pria itu sangat menyedihkan! Hingga hari itupu...