Chapter 4 #Takdir

55 4 0
                                    


        Suara burung berkicau di pagi hari terbangun dari tidur dengan keaadan luka di bagian perut, badan yang penuh dengan perban serta luka memar,
aku memegang perutku dan menyadari tiada luka tebasan,

"tebasan kemarin?" pikirku

melihat ke arah jendela dan melihat seorng ayah dan anak sedang berlatih,

"Sihir bayangan, kegelapan kah, keren sekali" ujarku

aku keluar ke depan rumah untuk melihat pertarungan itu suara pedang yg saling bersentuhan membuat suasan semakin Tegang

Saat aku mendekat dan mereka melihatku mereka berhenti berlatih dan melihat kearahku

"Kau sudah bisa berjalan, Shiga?" ucap paman itu

"Dia udah sembuh Ayah lagian aku hanya pakek bayangan tumpul kok, ngak akan terbelah dia, hahahaha " tawa anak itu

Dengan raut muka yg tersenyum itu membuatku kesal lalu Dia mendekat ke arahku dan mengulurkan tangan

"Maaf atas perbuatanku kemarin, Shiga kun" sambil tersenyum

Aku pun bersalaman dengan dia dan diajak berlatih bersama

dia mengajariku teknik  kombinasi bayangannya

dia mengarkan ku kombinasi teknik dengan pengabungan teknik dari nomor ke nomor lalu di gabungan dan membentuk suatu kekuatan yg hebat

Di latih  secara penuh selama 3 bulan, aku mulai bisa menguasai teknik kunai dan sihir cahayaku ini

mengapa aku terlahir dengan sihir cahaya apakah aku sekuat itu? lalu nama Shiga yang di bicarakan iblis kemarin apa maksudnya?.
itu semua masih ada dalam pikiranku

setelah di latih selama 3 bulan paman berbicara padaku saat malam hari di teras rumah dan menceritakan untuk apa aku di bawa kesini dia bilang bahwa aku datang kesini untuk di latih dan di bawa ke pusat kota untuk mengikuti ujian menjadi Ninja.

Aku terkejut dan bertanya

"Mengapa aku harus menjadi Ninja?" tanyaku

"Karena kau memiliki bakat yang hebat dan kau harus menjalankan tugas yaitu membebaskan umat manusia dari iblis" ujar paman

Angin yang berhembus di malam membuatku bingung karna nama dan cerita iblis kemarin masih membuatku bingung dengan tujuan hidupku

"Anu bukankah orang biasa seperti ky lebih baik menjadi seorang Pendekar pedang, dari pada Ninja" ucapku

paman itu hnya melihatku dan memegang bahuku

"Sudahlah Shiga suatu saat nanti semuanya akan ku beritau belum saatnya kau mengetahuinya, besok kau harus pergi ke pusat kota untuk menjadi ninja" ucap paman

itu dan dia pergi menuju ke dalam rumah, aku hanya mengangguk kan kepala dan terdiam melihat pemandangan di sekitar rumah

Lalu aku berjalan pergi untuk masuk ke dalam hutan, melihat pemandangan bulan dari hutan.

saat ku berjalan ku melihat Yosu Mukada anak yg berlatih bersama ku selama 3 Bulan

"Yo Yosu" berjalan mendekati Yosu

Dia melihat ke atas saat ku panggil dia melihatku

"Yo Shiga" ucapnya sambil tersenyum, sambil posisi jongkok dan membawa pedang dia melihat indahnya bulan biru di langit

"Ada apa kau di sini? " tanyaku

"Tiada apa apa, oh Shiga besok kau harus ke pusat kota ya untuk menjadi Ninja, wah enaknya "Ujarnya

Dengan muka datar aku menjawab

"Lebih baik aku menjadi Pendekar Pedang saja sepertimu di sini" Ujarku

"Hahahaha Iya, tapi lebih enak kalo menjadi Ninja banyak cewe cantik-cantik lalu kita bisa menjalankan misi bersama cewe hahahaha" Tawa Keras

setelah dia tertawa tiba-tiba dia murung

"Tidak Shiga bukan soal itu, bila aku boleh mungkin aku akan menjadi Ninja bukan pendekar Pedang, tapi ada masalah mengenai klan 'Yosu' sehingga aku tidak boleh menjadi Ninja " ucapnya murung

"Masalah apa?" tanyaku

"Tidak ada apa-apa, lebih baik sekarang kau tidur besok harus ke Pusat kota, bye"Ucapnya lalu pergi

"benar, lebih baik aku tidur sekarang dari ada besok aku kelelahan" ucapku

Keesokan paginya aku menyiapkan peralatan dan mulai pergi ke Pusat kota, namun sebelum pergi aku berpamitan dengan Paman Ainz dan Mukada

"Shiga" ucap paman menepuk bahuku

"Suatu hari nanti kau harus kembali kesini untuk menjemput Kami" ucap paman

"Baik paman" ucap ku

Lalu setelah itu paman masuk kedalam rumah

"Shiga" ucap Mukada

"Ini, ada sesuatu untuk mu" ucap mukada memberikan sebuah kalung

"Kalung ini akan menjadi penerus dari kami kau harus memakainya hingga kau tua nanti" ucapnya

"Apa ini?" tanyaku

"Suatu hari nanti saat Musim Semi telah terjadi maka kau harus tetap hidup untuk melihat musim semi" Sambil tersenyum

Lagi dan lagi misteri ini yang harus ku ungkap terus menerus membuatku tanda tanya dalam fikiranku

Demon SlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang