Chapter 11 #Iblis Cahaya

25 4 0
                                    

"Aura biru?" Benak Archer yang kebingungan melihat tubuhku, aura biru yang menyelimuti tubuhku entah kenapa aku seperti merasakan kekuatan yang begitu kuat untuk sekali serangan menghabisi musuh

"Hei apakah kau mau menjadi pertama dalam merasakan pedangku"

Aku mengeluarkan pedang biru yang terbuat dari Kunai
"Sihir cahaya  teknik ke 12, kilatan Iblis"
menghilang langgsung di belakang Archer dan menebas kepalanya namun ia menghentikan tebasan dengan Busur, ia melompat ke depan untuk membatasi jarak
Namun hanya sia sia

"Sihir cahaya teknik ke 13 Tebasan Cahaya Dimensi"
Sebuah tebasan pedang berwarna biru mendekat ke arah Archer, dan menggikis sekitar dan pohon pohon pun Mulai menghilang satu persatu

"Oh jurus pamungkas"
Archer mengeluarkan Busur yang berbeda dengan Busur X Bow yang berwarna Hitam Pekat seperti sihir kegelapan Komandan

"kalo kau ingin tahu alat ini lah yang membuat tangan kiri komandanmu Putus, sat ku arahkan tepat jantungnya ia berhasil menangkis dengan mengorbankan Tangan kirinya Hahahahaha"

"Apa maksudmu??!!, kalo begitu akan ku tambah kekuatan Tebasan dimensiku!!"

Diam sejenak, aku memfokuskan bayangan Biru yang ada di tubuhku aku berusaha melihat bayangan biru itu dengan jelas berbentuk dengan 2 tanduk seperti banteng, namun badan seperti anak Umur 16 tahun dengan rambut panjang menutupi satu mata saat ku mencoba lebih dekat, ia memberikanku sebelah matanya

"Mata Biru, Sihir cahaya, API BIRU!!"

Api menyelimuti tebasan menambah kekuatan tebasan cahaya itu

"Hah? Apii? Lemah sekali, Sihir Iblis, Tembakan KEMATIAN"

Anak panah, beradu melawan tebasan, tebasan sihirku kalah dan anak penah terus mendekat dan akhirnya mengenai bahu kiriku tempental hingga berhenti saat terdorong dan menabrak 10 pohon ukuran 4 meter

"Sialan kau!! "Ucapku

Aku pun muntah darah, dan berusaha untuk melepaskan anak panah pada bahu kiriku
berusaha berdiri dan untuk melanjutkan pertarungan, aura biru di badan ku tiba tiba menghilang dan aku berusaha menyerang menggunakan Kunai

Saat ku mencoba memasang Kuda kuda aku di hentikan oleh seseorang,
2 orang muncul dari kanan dan kiri untuk menghentikan langkahku menyerang, karna bila aku menyerang maka aku yang akan mati

"Kalian? Komandan?"

"Tak usah kau tau, pokoknya kita harus mundur belum saatnya kita melawan dia,iblis akan sangat kuat saat  malam hari, namun akan lemah saat pagi jadi kita harus menunggu pagi untuk bertarung dengannya lagian ini sore kita harus mundur!!" Bentak salah seorang

Salah satu memelukku pria yang mengunakan topeng seperti masker yang hanya menutupi mulutnya dan seseorang lagi mengeluarkan bom asap untuk menghilangkan Jejak.

Boom, kami menghilang dengan cepat dengan berlari menjauhi markas Ular, dan menuju ke ibu kota

"kau mau lari? Itu IBU kota lo??"

"Aura ini??, Komandan dia akan mengunakan panah Itu!!" Teriakku

"Sihir Iblis, TEMBAKAN KEMATIAN, tiada seorang pun yang bisa menghentikan tembakan Ku!!! "Teriak iblis Itu

mendegar teriakan itu salah satu orang yang membawaku menganggukan kepala seperti memberi sebuah Kode

"MATILAH KALIAN BERTIGA"
Tembakan di lepaskan, Suara pohon pohon yang hancur sangat keras seperti tembakan itu mendekat, semakin jelas, jelas dan jelas,

salah satu seorang bertopeng, berhenti dan  memasang sebuah Segel

"Mata itu??" ucapku

Ia memperlihatkan Sebuah  mata berwarna Putih, seperti milik Izumi nase

"Mungkinkah? Klan Izumi?? anginn??" Ucapku

"Sihir angin perisai pelindung, teknik ke 10, Pelindung DEWA!!"

ia menghantamkan tanganya di tanah, angin berhembus begitu kencang dan membentuk sebuah perisai Angin yang lumayan besar, berbentuk seperti Boneka Kucing yang lumayan kokoh bila terlihat

lalu orang bermata putih itu, menyusul kami dengan meninggalkan perisai itu

"Sudah kau lakukan??"tanya rekannya

"Sudah!!" ucapnya sambil melihatku

Aku kebingungan saat ia menatapku seperti menatap sesosok iblis, dengan mata penuh kebencian

"nak" ucapnya

"Iya?? " ucapku pelan

"Besok kau akan di adili oleh para bangsawan" ucapnya

"Hah??" ucapku yang bingung
Pria itu membuatku kebungungan, lalu ia mengalihkan pandangan dan melihat kebelakang
"Ini dia, bersiaplah"

"Bersiap untu-"

Sebuah ledakan besar angin menghembas kami bertiga, mungkinkah perisai tadi berhasil menghalau tembakan anak panah itu?? apakah berhasil? berhasil?  Bila tidak berhasil maka kami sudah tewas dari tadi

Kami terhempas sejauh 100 meter, aku berpisah dari 2 orang itu, luka yang parah mengenai bahuku aku berjalan sambil memegang bahu kiri, darah menetes seperti meninggalkan jejak untuk kedua orang itu

"Sial sakitnya" ucapku sambil memegang bahukiriku

Berjalan sejauh 200 meter entah apa yang terjadi aku tiba di ibu kota, dengan melewati semak terakhir aku tiba di rumah seseorang Amggota 12 ninja Pelindung ke 7 Mirai Izumi

"Rumh Cewe Sadis itu? yang benar saja, rumah sebesar ini?"

Ucapku sambil memegang bahu

"Siapa yang kau maksud??"

Seseorang berbicara di belakang ku, aku dengan refleck melihatnya, yang benar saja Mirai Tepat di belakangg ku

" Maaf" ucapku sambil membungkukkan badan

Darah menetes saat ku membungkukkan membuatku begitu kesakitan

" Kau Shiga kan? mampirlah di rumahku, lagian ini sudah mau malam, kudengar markas komandanmu di serang Iblis kan?, masuklah"

Aku menegakan dan memegang bahuku yang terus menetes saat aku mau melangkah, entah kenapa seperti kehabisan darah aku jatuh dan pingsan


Demon SlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang