06

28 5 5
                                    

Dinda baru saja tiba dirumahnya setelah seharian bermain dirumah Meila. Badannya terasa letih, namun cukup menyenangkan. Dinda baru teringat kalau dia belum mengucapkan ulang tahun untuk Adnan. Lantas Dinda bertanya kepada Meila.

Dinda: Meiii

Meila: Apa

Dinda: Udah ngucapin hbd buat tunangan gue?

Meila: Heh kepret, belom.

Dinda: Ya udah gue duluan deh ngucapinnya

Meila: Yaelah lo, ngebet amat
Meila: Serah lah

Dinda: Yeu ngambek. Dah ya gue mau dm dulu:3

Meila: Yoooi

Dinda keluar dari aplikasi whatsapp, lalu beralih membuka instagram.

Gadis itu mengetik nama instagram Adnan lalu mengklik akunnya. Dengan mengumpulkan keberanian penuh, Dinda memencet tulisan message pada akunnya.

Dinda diam selama beberapa menit, memikirkan kata-kata apa yang pas untuk dia kirim kepada Adnan.

Perasaannya bercampur aduk, takut, khawatir, sekaligus senang. Lalu dengan sekali tarikan napas, Dinda mengetik sebaris kalimat untuk Adnan.

Dinda: Barakallah fii umrik, kak

Dinda menggigit bibir bawahnya. Membaca berulang kali kalimat itu.

Lebay nggak ya, tau ah!

Selang beberapa menit kemudian, sebuah notifikasi dm masuk keponselnya. Dinda terpaku menatap notif itu.

Adnan: Syukron, dek

Asdfghjkl!!!

Dinda menggila sendiri membaca dua kata itu. Hanya dua kata padahal, tapi rasanya bunga dihatinya tumbuh seribu, kupu-kupu diperutnya lahir berjuta.

Dinda: Sama-sama kak

Percakapan tiga bubble chat itu sukses membuatnya sulit tidur semalaman.

Kalau kalian berharap ada percakapan lebih, maaf, cerita ini tidak seindah itu untuk ditulis. Hanya tiga bubble chat, yang sampai saat ini, sampai cerita ini ditulis masih tersimpan didaftar dm instagram Dinda.

Maaf kalau tidak ada indahnya, maaf kalau tidak ada kenangannya, maaf kalau membuat kalian bertanya, mana bagian romantisnya? Dari dulu cuma dari sudut pandang Dinda saja?

Sekali lagi maaf, Dinda hanya pengagum rahasia. Jadi, realistis saja. Tidak ada cerita indah apapun dari Adnan untuknya.

•••

Pendek, banget. Iya. Maaf:(

Yah, sebenarnya notes udah kutulis ditiga paragraf terakhir diatas, tapi kujadikan bagian dari cerita aja biar agak panjangan hehe. Bingung soalnya apalagi yang mau ditulis.

Pasalnya bener-bener nggak ada yang istimewa dari cerita Dinda-Adnan. Jadi, aku cuma mau mempertegas aja ya, ini cerita cuma untuk dinikmati, cuma untuk dilihat gimana sih kisah nyatanya aku, begitu.

Jadi, ya, hm, gitulah. Hehe.

Skip, vote comment aja udah:))

Eh btw nih, gaya penulisan buat chatnya aku ubah ya, jadi aku nggak perlu gonta ganti peletakan kalimatnya dari ujung kiri-ujung kanan. Dan kalian jadi lebih ngerti kan mana yang chat ini mana yang chat itu karena udah ada namanya hehe. Semoga suka ya!

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang