Games

10 4 0
                                    

Kulirik jam di pergelangan tangan. Kemudian berkata, "Eh, udah mau jam tujuh nih."

Setelah itu, kulihat Nindy melakukan hal yang sama dan segera meraih almamaternya. Lain halnya dengan Zidan yang masih setia dengan games di ponselnya. Kutepuk lengan sebelah kirinya tetapi ia tetap tidak bergerak sedikitpun.

"Udah jam segini, Zi. Jangan dibiasain buat gak tepat waktu deh," kesalku yang masih tidak ditanggapi olehnya.

Aku ingin pergi duluan ke tempat audiensinya, tetapi tidak berani. Padahal orang yang ada di sana juga tidak suka menggigit.

Kulirik Nindy yang hanya dibalas gelengan. Seperti tahu apa yang sedang kupikirkan.

Sebuah ide pun muncul di pikiran cantikku. Kutekan tanda telepon di layar. Tak lama Zidan menoleh ke arahku dengan wajah kesalnya. Siapa suruh tidak mau berhenti.

♧♧♧

Jakarta, 27 Oktober 2019

Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang