Menulis

4 4 0
                                    

Kutatap screenshot di layar ponsel. Adit namanya, entah bagaimana Nindy bisa menemukan akunnya. Hati berkata untuk melihatnya di akun pribadiku. Selagi tidak menunjukkan tanda kunci ketika membukanya.

Tetapi, aku masih tidak berani. Terlalu banyak hal yang kutakutkan saat ini. Sampai akhirnya aku berkata, "Nanti aja deh."

Lalu kubuka aplikasi tempatku mencurahkan isi hati. Aku suka menulis. Karena dengan menulis, aku bisa menyuarakan isi hati. Tanpa harus menyakiti hati orang lain.

Apa aku bisa memiliki keberanian untuk mendekatimu? Meskipun jika nantinya hanya menjadi seorang teman. Teman yang bisa menyapamu tanpa keraguan. Disertai dengan senyum yang tulus.

Kusimpan tulisan tersebut tanpa mengunggahnya. Pandangan mengarah ke tumpukan tugas di atas meja. Sepertinya aku harus bekerja lembur kembali.

♧♧♧

Jakarta, 1 November 2019

Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang