Bunda

3 4 0
                                    

Kulihat kembali ponselku sebelum berangkat menuju kampus. Rasa malas hinggap di tubuhku saat ini. Entah kapan dia akan pergi. Tetapi, tetap tidak ada berita yang sangat kuharapkan. Yaitu kelas ditiadakan karena dosen memiliki keperluan mendesak atau dengan alasan lainnya.

"Bunda, aku berangkat ya. Assalamualaikum," tuturku pelan seraya mencium tangan dan pipi bunda. Kebiasaan yang selalu kulakukan hingga kini. Biarlah orang lain berkata bahwa aku anak yang sangat manja kepada bunda.

Sebenarnya cukup melelahkan pulang pergi seperti ini. Perjalanan panjang yang cukup menguras tenaga dan emosi selalu menemani. Tetapi, aku tak tega jika harus meninggalkan bunda seorang diri dan memilih untuk tinggal di indekos dekat kampus.

Sekarang pun bunda selalu sendirian di rumah saat siang hari. Ayah dan abang pergi bekerja dan pulang saat matahari mulai terbenam. Sedangkan aku memiliki jadwal pulang yang tidak pasti. Karena kegiatan di kampus cukup menyita waktu.

Meski begitu, bunda tidak pernah mengeluh untuk semua pekerjaan beratnya. Hal itu membuatku berpikir, apa aku bisa menjadi seperti bunda nantinya?

♧♧♧

Jakarta, 30 Oktober 2019

Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang