*
*
*
Ost chapter 4
"Kim Yoojung."
Yang dipanggil sontak kembali menoleh ke belakangnya, termangu sesaat sebelum akhirnya menghampiri Jaehyun lebih dekat lantas memeluknya erat sekali. Pria Jung itu tentu saja terpaku karena aksi Yoojung yang terbilang tiba-tiba. Ia bisa merasakan bagaimana kedua tangan wanita itu memeluknya kencang seakan tak mau lepas darinya.
Bahkan beberapa kali, Yoojung menghembuskan napas lega sambil bibirnya mengukir senyuman selebar samudra.
Untunglah kamu datang.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Jaehyun berusaha mengembalikan raganya yang seakan ingin terbang.
"Menghilangkan rasa takutku," jawab Yoojung enteng lantas melepas pelukannya.
"Aku kira kamu tidak akan datang," ujarnya lagi setelah Jaehyun hanya terdiam berusaha mengalihkan pandangannya serta pipinya yang terasa panas.
Sial, kenapa kesannya salah tingkah.
Jaehyun menghela napas, menatap Yoojung sambil terkekeh mengejek. "Kamu bilang tidak minta imbalan tetapi meninggalkan pesan di meja, apa-apaan itu?"
"Aku kira kamu tidak akan datang. Awalnya kamu jual mahal tetapi nyatanya kamu datang dan membiarkanku memelukmu, kenapa?" balas Yoojung sambil tersenyum tipis. Senyumannya makin melebar kala mengetahui Jaehyun mendengus.
"Jadi, apa yang kamu inginkan?" tanya Jung Jaehyun pada akhirnya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Hari makin larut dengan senja menghampiri, bahkan angin masih betah menerbangkan helai demi helai rambutnya.
Wanita itu tak merespon apapun, kedua netranya hanya terkunci pada pria berjas di hadapannya yang sedang menatap sungai _La Seine_ di bawah jembatan yang bersih dengan aliran air yang tenang. Dari samping, pria itu tampak menawan dengan mata yang tajam dan rahang yang tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redémarrer [END]
FanfictionAt first, it was hard to breath Felt pressure on my chest I thought it was sleep paralysis When i open my eyes I saw a huge eye watching me Right in front of me I kept staring at that eye And the eye was filled with flower petals The look in the eye...