"Tidak tahu kenapa, ada didekatmu aku nyaman dan kau mampu menjadi seseorang yang mampu aku andalkan dalam menyelesaikan masalahku."
~Alvin~"Sekarang dia masih sama Yogi? Mereka masih pacaran?" Tanya Alvin lagi. Tentu Alvin mengharapkan jawaban tidak, dalam lubuk hati terdalam dia sungguh masih mengharapkan Rania kembali kepadanya. Dia masih memeliki Rania, mungkin untuk selama-lamanya. Namun jawaban Ralla berbanding terbalik dengan harapannya.
"Ya, mereka masih pacaran. Katanya sekarang dia juga sering main kerumah Yogi dan udah dekat sama mamanya." Jawab Rania sambil memperhatikan ekspresi kecewa Alvin dari spion motor.
"Kamu jangan sedih ya Vin. Meskipun aku dekat dengan Rania, aku pun juga ga tau kenapa dia bisa langsung berubah. Dan aku harap kamu bisa menemukan seseorang yang benar-benar setia dan ga akan ninggalin kamu tiba-tiba lagi,Vin." Dan Ralla berharap orang itu ialah dirinya sendiri yang dapat menggantikan posisi Rania di hati Alvin.
"Ral, kamu baik sama aku, kamu mau dengerin semua keluh kesah aku." Kata Alvin sambil menghentikan motornya di depan fakultas Ralla. Dan masih terlihat memikirkan sesuatu yang ingin dikatakan kepada Ralla, namun dia sangat ragu untuk mengatakannya.
Ralla turun dari motor dan berdiri di depan Alvin"Vin, aku senang kok kamu curhat ke aku. Kamu udah jadi salah satu sahabat terbaik aku. Jadi, jangan pernah kamu merasa sungkan ke aku. Aku pasti selalu ada buat kamu. Aku janji." Senyum Ralla kepada Alvin sambil memperlihatkan pipi tembemnya.
"Yaudah vin, aku mau masuk dulu ya, setengah jam lagi udah mau kelas." kata Ralla sambil membalikkan badannya hendak melangkah pergi.
"Ralla" panggil Alvin tiba-tiba.
"Iya?" Jawab Ralla sambil membalikkan badan.
" Kamu mau ga jadi pacar aku?"Continue...
Jangan lupa di kasih vote dan comment ya guys. It's my first novel and i have been excited. Happy reading😘
Find me in Ig: muthiahafifah138
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART, HURT, and RALLA
عاطفية"Andai kata waktu itu aku lebih mentingin Rania daripada kegiatan-kegiatanku, mungkin sekarang kita masih barengan, masih sama-sama terus. Aku selalu nyakitin Rania" Kata Alvin dengan suara sendu sambil menatap danau yang biru. Ralla hanya bisa terd...