Part 9

252 121 196
                                    

Ting

Sebuah notifikasi muncul dari ponsel yang Sudah lama tak Dinda sentuh, sejak Rizky berada di Surabaya, ia jarang sekali menggunakannya, kecuali hanya untuk berkomunikasi dengan orang tua dan sahabatnya, yaitu Michel.

Dulu ia gemar sekali membawa gadgetnya kemana saja, bahkan takkan bisa lepas walau hanya semenit dari benda itu, bahkan sempat terjadi perdebatan kecil antara dirinya dengan sang ibu kala itu.

"Sebelum ke kampus biasakan sarapan dulu sayang" pinta ibunya.

Sambil menuruni tangga ia mengetik pesan pada Rizky. Ibunya terlihat heran, curiga sekaligus bertanya dalam hati, gerangan apakah yang membuat anak gadisnya bertingkah aneh semisal tersenyum sendiri, hingga mengabaikan sarapan paginya.

"Dinda sarapan di kampus saja" ia ambil kunci sepeda motor yang senantiasa setia menemani kemanapun ia pergi.

Bukannya keluarga Dinda tak mampu membelikannya sebuah mobil, hanya saja ia sudah terlanjur nyaman mengendarai sepeda motor kesayangan yang ia beri nama Lexy.

"Benar ya, nanti di kampus sarapan, jangan seperti kemarin-kemarin menunda makan sampai magh kamu kambuh" pesan ibunya yang hanya diangguki oleh Dinda tanpa melihat wajah kesal ibunya.

"Jika kamu di suruh memilih menahan lapar atau tidak bisa pegang hp pasti akan memilih opsi pertama, sebenarnya hal apa yang membuat anak ibu ini sampai lupa segalanya" tanya ibunya penuh selidik.

Dinda tak menjawab segera bergegas meninggalkan sang ibu yang masih akan mencecarnya dengan segudang pertanyaan, jika dibiarkan lebih lama dalam situasi ini maka akan merembet ke masalah pribadinya, maka dari itu ia pilih jalan aman dengan cara menghindari nya.

Sejenak rentetan perdebatan kecil dengan ibunya buyar, suara notifikasi muncul kembali di ponselnya, ia alihkan pandangan pada ponsel yang digenggamnya sejak tadi

Ting.

Segera ia geser ke atas gawainya tersebut untuk melihat pemberitahuan yang tertera di sana.
Ia mendapat notifikasi messege dari akun facebooknya, segera ia buka balon percakapan untuk melihat pesan masuk.


Hai Dinda, bagaimana kabar kamu?Kok tidak dijawab?
Lagi sibukkah kamu?

Alhamdulillah Baik.
Maaf ini siapa ya?
Apakah sebelumnya kita kenal?
Maksutku apakah sebelumnya
kita pernah bertemu?

Wah.....
wajah gantengku sudah terlupakan dan tidak terlihat ya? cek donk neng geulis di profil? Gag penasaran apa?

Maaf Aku itu orangnya
tidak suka kepoan
Mending bilang dech
sebelum aku blokir.

Ish sadis banget neng
Belum juga apa-apa sudah dapat SP
Kasihanilah diriku ini yang kesepian
diriku tanpamu bagai butiran debu

( Hening lama tidak ada jawaban dari Dinda, apakah ia memang di blokir oleh sang pemilik akun diseberang sana, secepat kilat ia tuliskan lagi gejolak yang tengah menyelimuti keresahan hatinya)

Dinda Ini aku Rayn
Plis di balas yaa
Apa kamu gak kangen sama aku?
Padahal aku kangen banget sama kamu. ☺️☺️

❤❤

Dokter Rayn ?

Alhamdulillah akhirnya di jawab.
Iya dokter Rayn
Dokter yang merawat kamu,
Kalo boleh merawat hati kamu setiap detiknya aku sirami pakai cinta aku juga siap☺️☺️☺️☺️

Maukah Jadi Sahabatku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang