"Teman-teman, sepertinya kita nyasar ke isekai."
Mungkin dia ngelindur. Jelas-jelas ini real life. Bukan dunia fantasi atau semacamnya.
Penasaran, aku pun merangsek maju ke depan, melihat apa yang mereka berdua lihat. Melalui sela-sela dedaunan, mataku terpaku pada satu objek. Tanpa sadar, mulutku menganga lebar.
Itu adalah hal yang pernah viral beberapa minggu lalu.
Ya, belum lama ini warga desa dihebohkan dengan penampakan makhluk besar bersayap mirip naga---entah benar atau tidak. Salah satu warga Rejaya berhasil memotretnya, lalu di-posting ke sosial media. Dalam foto tersebut, objek yang dimaksud terlihat sedang terbang melintasi lahan hijau alias hutan. Tanggapan masyarakat pun beragam. Banyak yang mengatakan bahwa itu hanyalah hoax belaka, palsu, hasil editan, pencari sensasi, dan seterusnya.
Satu minggu setelah foto itu beredar, si peng-upload akhirnya menyatakan bahwa foto itu hanyalah rekayasa. Itu lebih masuk akal. Menurutku, naga-naganan tersebut memang tidak mungkin nyata.
Tetapi, lihatlah sekarang! Itu apa? Pemandangan yang sangat kontras jika dibandingkan dengan realitas. Hal yang sempat viral itu kini ada di depan mata kami. Tidak ada hujan, tidak ada badai. Tiba-tiba muncul naga? Sama sekali TIDAK LOGIS!
Bentuknya memang tidak sama persis dengan naga sosmed, tetapi masih bisa dikatakan sejenis, walaupun beda model. Yang ini berwarna hitam bergradasi merah, lengkap dengan aksesorinya---maksudku benda mirip duri di punggungnya itu. Aku tidak tahu apa kegunaannya, selain cuma penambah kesan garang. Untuk itulah kusebut "aksesori".
Makhluk itu berdiri di atas batu besar pada tempat yang cukup terbuka. Jaraknya sekitar dua puluhan meter dari tempatku berpijak. Untunglah keberadaan kami tersembunyi di balik pepohonan penuh semak tinggi. Kuharap dia tidak menyadari kehadiran kami.
"Itu naga, 'kan?" tanya Febrian.
Aku tidak tahu harus berkomentar apa. Baiklah, anggap saja itu naga. Tapi---hei, perhatikan sekitar! Apa tempat ini tampak seperti habitat naga? Kurasa tidak. Ini bukanlah latar epic yang biasa ditemukan dalam film atau pun game penuh fantasi. Yang ada hanyalah hutan biasa, dengan cuaca cerah, penuh tumbuhan---ehh, siapa yang menanam pohon pisang di sana? Jarang sekali kutemukan pohon pisang dalam hutan semacam ini.
"Bukan. Tidak ada naga di dunia ini," jawab Allerick.
Aku setuju dengan pendapatnya. Satu hal yang kuyakini, ini-bukan-dunia-fantasi. Siapa orang iseng yang summon naga ke dunia nyata? Pikiranku semakin melantur tidak jelas. Tidak seharusnya makhluk fantasi semacam itu singgah di dunia ini.
"Lalu itu apa? Kadal?"
"Apa yang kalian bicarakan?" Rosa menyahut dari belakang. "Minggir! Minggir! Aku juga ingin melihat!"
Rosa menerobos ke depan. Bahunya menghantam keras bahuku. Anak-anak lain pun ikut mendesak maju.
Seakan menyadari adanya pergerakan lain, makhluk itu menoleh ke arah kami. Matanya menyorot tajam. Rahang besarnya terbuka lebar. Ohh tidak! Firasatku tidak enak mengenai hal ini.
"Sekarang kita punya dua pilihan," ucapku pelan. "Mundur atau disembur?"
Hening sesaat.
Rosa berkata sinis, "Naga macam apa yang menyemburkan gelembung?"
Masing-masing dari kami terpana tak percaya. Perkataan Rosa benar adanya. Alih-alih mengeluarkan api, naga itu justru menyemburkan gelembung. What?! Dia tersedak sabun atau bagaimana? Hancur sudah reputasi seramnya. Baru kali ini kutemukan naga dengan fitur gelembung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another
Mystery / Thriller[15+] Aku tidak menyangka jika liburan yang kukira akan menyenangkan berubah menjadi petaka suram. Ketegangan dimulai saat kami memasuki hutan itu. Ada sesuatu yang tersembunyi di sana, hal mengerikan yang dapat mengancam nyawa. Tidak kusangka kami...