Jam didinding aku tenung dengan kedua mata yang sembap. Sudah 8 malam. Dengan pantas aku capai tuala mandi dan berlalu pergi ke tandas untuk mandi. Air pancut aku pasang sederasnya. Dibawah curahan air pancut itu aku duduk sambil termenung.
Fikiran aku benar-benar melayang. Aku tidak tentu arah. Apa yang sudah terjadi pada kau Khalisya ? Kemana perginya kesabaran mu ? Kemana perginya Khalisya yang dulu ?! Teresak-esak aku menangis sambil tubuh dibasahi curahan air pancut itu.
No ! Kau tak boleh macam ni. Kau patut solat. Khalisya , this is totally wrong. Kau dah berkasar dengan Mama Papa tadi. You should hold yourself back together ! Kau kuat ! Bisik hati ku. Lalu bergegaslah aku bersiap dan mengambil wudhu'.
Usai itu , solat maghrib aku tunaikan. Berbicaralah aku sedang tangan aku tadahkan. Segala isi hati yang terbuku , aku curahkan diatas sejadah panjang. Al-Quran dikabinet aku capai lalu aku buka. Air mata yang berguguran aku usap sayu.
Dengan suara yang serak dan sengau aku alunkan surah didalam Al-Quran itu. Dipohon niat ketenangan hadir diruang hati ini. Aku tahu , Allah itu Maha Mendengar.
Setelah hati ini terasa sedikit tenang dan air mata tidak lagi jatuh berguguran dengan berhati-hati aku berdiri. Telekung dan sejadah aku lipat kemas. Langkah ke ruang tamu aku aturkan.
Melihat Mama dan Papa yang masih jelas kebimbangan diwajah itu benar-benar menghadirkan perasaan sedih dijiwa ku. Langkah ku menuju ke arah Mama dan Papa aku tambahkan kelajuan.
Dihadapan Mama dan Papa yang sedang duduk diatas sofa aku berlutut.
" Mama , Papa .. Maafkan Lisya.. Lisya tak sengaja. Maafkan Lisya. "
Tangan Mama dan Papa aku genggam seeratnya dicium kedua tangan itu lalu disalam aku penuh penyesalan. Tertunduk aku memohon kemaafan dari Mama dan Papa. Aku telah berdosa Ya Allah.
Mama dan Papa yang begitu bimbang akan ku perlahan-lahan mengusap lembut rambutku.
" Its okay sayang. Mama dah maafkan Lisya."
Ujar Mama bernada sebak.
Lalu ditarik lembut dagu ku mendongak memandang Mama dan Papa.
" Lisya , lepas ni.. Promise me that you will never make us worried again please ? And .. Promie me that you won't keep anything from us ? Qaseh Khalisya , you are my daughter. I love you. Promise me , please. "
Wajah Papa yang terpapar kesedihan itu aku renung lama. Kata-kata yang terlafaz dari bibir papa aku dengarkan. Perlahan-lahan aku mengangguk sebagai tanda setuju. Bersuara serak dan sengau aku menjawab.
" I promise you Pa. I love both of you. Thanks Pa , Ma. "
Mendengarkan apa yang terlafaz dari bibir ku , Mama dan Papa tersenyum gembira.
" Khalisya , Khai minta maaf.. Actually I have to do this. I have to protect you. Cause Khalif has entrusted you to me. I'm sorry if I had been rude to you. "
Suara Khai jelas kedengaran. Lantas aku toleh ke belakang. Aku lihat dia yang sedang tertunduk. Lalu aku berdiri dan menghampiri Khai yang duduk diatas sofa dihadapanku. Disamping Khai aku duduk.
" Khai , tell me the truth. Apa yang terjadi dekat Khalif ? Khalif is still alive right ? "
YOU ARE READING
Ketentuan Tuhan
Romance[ COMPLETED STORY ] Terciptanya Kau Dan Aku atas izin Tuhan. Bersatunya Kita atas lakaran takdir. Segalanya , berlaku atas Ketentuan Tuhan. Dua jasad diikat menjadi satu. Bersama mereka menempuhi hari-hari bahagia. Bersama mereka menghadapi pahit ge...