Aku.

67 7 0
                                    

Pagi hari yang cerah, suasana yang indah ditemani dengan suara-suara warna yang menemani pagi ku. Aku melihat suara bunda yang sedang memasak, ayah yang sedang berkutik dengan laptopnya dan abangku yang sedang panik-panik ajaib karena telat bangun untuk berangkat kuliah. Semua itu terlintas saja dibenakku walaupun aku sedang berada di dalam kamarku.

Namaku anesthesia biasa dipanggil anes. Sesuai dengan namaku aku mengidap penyakit langka yaitu Synesthesia. Tidak, bukan penyakit aku menganggapnya sebagai anugerah walaupun orang-orang memanggilnya penyakit langka dan aneh. Synesthesia yang bisa digolongkan ke dalam gangguan indera ini merupakan kondisi di mana seseorang yang terkena synesthesia bisa mendengar warna dan melihat suara. Kondisi ini sudah pasti aneh dan menjadi sebuah fenomena yang cukup lama tidak diketahui penyebabnya.

Hahahhaa (tertawa kecil) ya, itulah aku. Seseorang yang aneh. Orang biasanya hanya bisa mendengar suara tapi aku bisa melihat suara. Bisa melihat tangga nada suara, tinggi rendah suara semua itu seperti drama yang sedang diputar dipenglihatanku. Aku juga bisa mendengar warna tanpa harus melihatnya. Menurutku, aku seorang yang keren.

Aku mulai mengidap gangguan atau anugerah entah apapun itu setelah aku mengalami kecelakaan yang hebat. Dua Tahun silam ketika aku bersama 5 orang temanku sedang berlibur untuk merayakan kenaikan kelas ke kelas tiga SMA, kami mengalami kecelakaan hebat. Mobil yang dikendarai Aldi pacarku tiba-tiba bannya pecah dan mobilnya pun oleng hingga sulit dikendalikan akhirnya kami semua jatuh ke dalam jurang.

Dalam peristiwa itu hanya aku dan temanku Jo yang selamat. Aku koma selama 6 bulan, sedangkan Jo kakinya infeksi dan harus diamputasi.
Pahit memang jika harus mengingat kejadian itu, aku kehilangan 4 orang yang aku sayang, padahal kita semua berniat untuk sama-sama berjuang kuliah di luar negri tapi harus menerima kenyataan yang pahit ini. Yasudahlah. Aku tidak tau apakah ini sebuah kutukan atau anugerah yang diberikan Tuhan kepadaku. Tapi aku bersyukur aku masih diberi kesempatan hidup. Walau aku pernah depresi selama 1,5 Tahun.

Mau tidak mau, aku harus melanjutkan sekolah ku. Terakhir kali aku sekolah di SMA Nusa Bangsa yang berada di pusat kota menginjak kelas 3 dan sekarang aku harus kembali kesana untuk meneruskan sekolah ku walau sudah berhenti selama 1,5 tahun.

"Nes, anes sudah siap? Ayo berangkat ke sekolah. Udah hampir telat nih."

Teriakan bunda membangunkanku dari lamunan, tanpa berpikir panjang aku pun langsung meraih tas yang berada di atas tempat tidur dan turun ke bawah untuk menyantap sarapan yang sudah disiapkan oleh bunda.

SynesthesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang