Apakah mungkin?

19 4 0
                                    

Reza nampaknya kesiangan dia langsung duduk di sampingku. Tiba-tiba dia menatapku sambil berkata "Its will be right,ok?"

Aku membalas ucapannya dengan senyum.

Jam pelajaran pun di mulai.

2 jam kemudian bel istirahat berbunyi, hari ini aku tidak membawa bekal. Mau tidak mau aku harus menerima ajakan Reza untuk makan di kantin.

Setibanya di kantin lagi-lagi disana sudah ada Rengga, Bani, Ica dan Siti. Nampaknya mereka sudah memesan makanan duluan. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli makan sendiri.

Baru saja ingin beranjak memesan pesenan tiba-tiba Reza menahanku dan berkata bahwa dia saja yang memesan. Aku sudah menolak namun Reza memaksa. Apa daya dia memang keras kepala.

Hari ini aku memesan bakso jablay yang di dalamnya banyak sekali cabai jablay. Ya benar. Aku memang sangat menyukai pedas. Kalo bisa aku tuang semua sambal yang diberikan oleh kang bakso.

Sambil melahap makanan, Reza memulai pembicaraan tentang bagaimana kelanjutan tugas study tour "Jadi, kapan kita mau study tour gaiz?"

"Btw jadinya kita mau kemana dah?" Tanya Rengga sambil melahap mie ayam pangsitnya.

"Yeh, makan dulu tuh abisin baru ngomong." celetuk Bani.

"Kemarin Bu Dewi bilang kita study tour ga harus satu kelas, jadi boleh perkelompok." Ucap Siti

"Gue ada saran." lanjut Siti membuat yang lain penasaran dan menengok ke arah Siti.

"Gimana kalo kita ke balai bahasa yang ada di Bandung? Kita kamis aja berangkatnya setelah pulang sekolah. Jumatnya kita izin aja buat study tour lagian Jumat cuma pelajaran olahraga dan kesenian pelajaran yang santuy lah itu mah." Lanjut Siti.

"Wah boleh tuh, nanti pake mobil gue aja." Ucap Reza.

"Pake mobil? Boleh ga kalo kita naik kereta atau bus aja?" Saran ku.

"Jujur gue masih trauma jika harus pergi jauh mengendarai mobil pribadi. Lebih baik menggunakan pesawat, kereta atau bus daripada harus menggunakan mobil pribadi." Lanjutku.

"Yaudah kita naik kereta, kayanya seru."

"CUSSSSSSS" ucap Bani.

"Eh gamau ah gue, gue pengen naik mobil aja. Rengga lu temenin gue naik mobil aja yah." Ucap Ica dengan ketus.
"Ah kaga ah, gue mau naik kereta kali-kali kan naik kereta." Jawab Rengga.

"Ih nyebelin, yaudah deh yaudah. Tapi nanti gue duduk samping Reza yah." Ucap Ica dengan sifat manjanya.

"Gamau, lu deket Rengga aja noh. Gue mah mau Deket Anes aja. Iya ga nes?" Tawar Reza.

"Kalian apaan si belum juga berangkat, pesen tiket udah ribut masalah mau duduk dimananya." Ucap Siti.

"Nanti malem gue aja yang pesen tiketnya. Kalian tinggal TF aja ke gue. Ok?" Tawar Siti.

Serentak mengangguk dan mengiyakan.

Kami pun menyantap makanan masing-masing. Selang beberapa menit bel tanda istirahat selesai pun berbunyi. Kami berjalan bersama-sama menuju kelas.

Di sepanjang jalan Reza selalu berusaha jalan bersama ku sambil sesekali merangkul pundak ku. Aku berusaha melepas dan berlari jalan ke depan. Reza menyusul ku. Aku mempercepat langkahku. Kesal sekali rasanya. Ngga sopan banget dia. Yaiya emang teman tapi ga gitu juga kali yah.

Setibanya di depan kelas aku langsung duduk dan memainkan handphoneku. Tak lama Reza datang dan tersenyum kepadaku. Aku membalasnya dengan cuek tak peduli.

Dia langsung duduk di sampingku dan memainkan handphonenya seolah-olah tadi tidak terjadi apa-apa. Menyebalkan bukan. Hufth.

Aku berharap tidak lagi ada kejadian-kejadian aneh hari ini. Aku berharap hari ini bisa pulang dengan tenang tanpa harus pergi ke UKS terlebih dahulu.

Pa Rafly guru Seni budaya masuk ke kelas.

"Selamat siang anak-anak. Hari ini kita praktek yah."

"HAAAHHHH" semua siswa kaget mendengar kata Praktek yang dilantunkan oleh Pa Rafly.

"Hahahaha gausah pada panik gitu loh say, bapa hanya bercanda. Tapi serius juga si. Kalian nyanyi dan kalo ada yg bawa gitar bisa sambil main gitar." Ucap Pa Rafly guru yang bertubuh tinggi, berkulit putih dan berkumis. Konon pa Rafly ini guru favorit para siswi loh.

"Sama aja dong pa praktek." Celetuk Rengga.

"Beda ko, kalo praktek dinilai. Kalo ini kita santai-santai aja nyanyi bareng."

"OHHHHHHHHH" Tiba-tiba kelas ramai dengan lantunan seperti sedang seriosa.

"Ok, disini ada yg bawa gitar ga. Selain Reza." Ucap pa Rafly

"Ko bapa tau si saya bawa laptop, eh gitar?" Ucap Reza kebingungan.

"Yaiyalah kan bapa punya mata, liat tuh di belakang kamu ada tas gitar."
"Hehe Iyah si pa."

"Yaudah kita nyanyi lagu apa nih yang enak?" Tanya pa Rafly.

"Lagu via Vallen aja pa." Celetuk Reza

"Hahahaha" semua orang tertawa.

"Yaudah kita nyanyi lagu Sheila on 7-Sebuah kisah klasik. Pada bisa kan?"

Semua orang menyetujui, sebetulnya suara ku tidak bagus dalam bernyanyi tapi yasudahlah ikut saja.

Reza dan Bani memainkan gitar di depan kelas. Kami semua bernyanyi lagu tersebut. Tak terasa ternyata lagunya sangat menyentuh, mengingatkan ku dengan sahabat-sahabatku dulu. Andai mereka masih disini.

Jabat tanganku mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi
Bersenang-senanglah
Karna hari ini yang kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Karna waktu ini yang kan kita banggakan di hari tua
Sampai jumpa kawanku
Smoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
Smoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan

Selesai lagunya aku mengusap air mataku, tiba-tiba semua orang memperhatikan ku seperti merasa iba kepadaku.

Tiba-tiba Pa Rafly mendekatiku dan menyuruhku untuk bernyanyi di depan.

"Suara mu bagus nez, kamu belajar vokal?" Tanya Pa Rafly

"Apasi bapa, ngga ko pa. Bapa sendiri tau kan dulu nilai praktek nyanyi saya jelek." Ucapku menegaskan

"Iyah si, tapi bapa perhatikan sedari tadi suara kamu bagus loh nez, ayo maju ke depan. Nanti Reza yang gitarin." Pinta Pa Reza.

Aduh masa si, aku kan gabisa nyanyi. Gamau ah nanti malah diketawain lagi. Tapi apa emang bener suara aku bagus? Atau jangan-jangan berkat aku bisa melihat tangga nada sehingga aku bisa mengatur suara sehingga terdengar bagus?Tapi, apakah mungkin?

Dari author:
Assalamualaikum sahabat Anez, maaf yah lama updatenya. Lagi banyak tugas kuliah sama organisasi soalnya. Huhu. Tapi insyaallah minimal seminggu update 2 kali ko, tapi belum bisa nentuin setiap hari apanya  nih hehe.

But btw, Jan lupa yah abis baca tinggalin vote sama komentarnya biar aku makin semangat nulisnya hehe. Lovuall❤️

SynesthesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang