Oke, Let's start

36 4 0
                                    

Setibanya di rumah aku mengucapkan terimakasih dan langsung masuk ke dalam rumah tanpa basa-basi lagi dengan Reza.
Lagi-lagi aku lihat mamah sedang sibuk dengan hobinya di dapur. Aku pun langsung menaiki anak tangga menuju ke kamarku. Di kamar aku langsung membanting tubuhku ke tempat tidur ternyaman yang pernah ada. Aku masih terheran-heran kenapa si Reza baik banget sama aku padahal aku udah berusaha cuek sama dia. Tapi kalo dipikir-pikir dia ganteng juga si.

Tiba-tiba kudengar suara pintu terbuka.
"Nes, sudah pulang? Ko ga salaman dulu sama bunda." Bunda menghampiriku sambil membawa coklat panas kesukaanku.

"Hehehe maaf Bun, bunda tadi sibuk banget si jadi aku gamau ganggu."

Akupun meminum coklat panas buatan bunda. Rasa coklat yang tidak terlalu manis ini membuat moodku seketika baik kembali.

"Tadi gimana, semuanya baik-baik aja kan?" Tanya mamah sambil mengusap-usap rambutku.

"Not fine Bun, tadi aku pingsan di kelas hehe."

"Hah pingsan, ko bisa? Selama ini kamu ga pernah pingsan loh nes."

"Yabisa lah Bun hehe. Mungkin aku hanya belum terbiasa untuk melihat suara dan mendengar warna yang begitu banyak sekali."

"Ya Allah anakku, im sorry." Bunda lalu memelukku dengan erat.

"Why Bun? Bunda ga perlu minta maaf. Bunda ga salah apa-apa kan. Aku yang salah karena dulu aku tetep berangkat padahal bunda tidak mengizinkan."

Tiba-tiba air mata ini jatuh kembali, lagi-lagi aku mengingat kejadian dua tahun silam. Andai ketika itu aku tidak jadi berangkat, pasti sekarang aku sudah kuliah dan masih bersama dengan sahabat-sahabat ku.

"Yasudah ayo makan, Abang sama Ayah bakal pulang telat jadi kita duluan aja yuk yang makan."

"Ok Bun, nanti aku kesana. Aku mau bersih-bersih dulu yah."

"Yaudah, bunda tunggu di bawah yah. Jangan lupa solat."

"Iyah Bun."

Selang 20 menit aku pun turun ke bawah, masakan-masakan bunda sudah siap untuk disantap. Soto ayamnya menggiurkan sekali ditambah kerupuk emping yang sangat aku sukai. Aku menyantap makanan dengan lahap.
Azan maghrib berkumandang, aku dan bunda solat berjamaah lalu mengaji sampai menunggu waktu isya.

Selepas solat isya aku pun mengecek handphone, ternyata aku baru saja ditambahkan ke dalam grup 12 bahasa 1. Grupnya sangat ramai berbicara tentang pembagian tugas kelompok study tour ke Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Aku masih menyimak apa yang mereka bicarakan. Tiba-tiba ada chat WhatsApp dari Reza.

Bani, ica, Rengga, Siti hahaha aku tidak kenal dengan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bani, ica, Rengga, Siti hahaha aku tidak kenal dengan mereka. Tidak apalah besok aku bisa kenalan dan semoga mereka orangnya asyik.
Adzan subuh berkumandang, ternyata aku ketiduran semalam. Aku lalu prepare untuk siap-siap pergi kesekolah.

06.30 Aku berangkat ke sekolah. Hari ini aku tidak diantar oleh Ayah karena ternyata ayah harus menginap di kantornya. Terpaksa aku harus memesan ojek online.

Tin tin tin tiba-tiba terdengar suara motor yang berisik sekali, dilihat dari kejauhan si sepertinya dia tidak asing. Benar saja itu Reza.
"Nes, belum berangkat? Ayo bareng."
"Ga, gue udah pesen ojek online. Lagian eluh ngapain si, Luh ngintilin gue yah?"

"Idih, geer Luh. Orang kita satu komplek. Gue di blok R15 kalo gapercaya ayo kerumah gue."

"Oh gitu."

"Yaudah ayo mau bareng ga?"

"Ngga, tuh ojek online gue bentar lagi dateng."

"Yaudah gue pantau ah dari belakang."

"Apasi za."

Selang berapa menit ojek online pun datang, Reza masih stay di samping ku.

"Mba Anes yah?" Tanya Abang ojek online.

"Iya bang."

"Ke SMA Nusa bangsa yah?" Tanya Abang ojol sambil menyodorkan helm.

"Iyah bang, bang gausah pake helm yah Deket ini."

"Eh jangan nes, pake. Helm itu buat safety " tiba-tiba Reza nyeletuk tanpa permisi. Hohoho siapa dia yah. Sok peduli banget. Aduhhh sabar Anes sabar.

"Nes pake nes." Ucapnya lagi.

"Iyah bawel. Ayo bang jalan ngebut yah bang biar ga ada yang ngintilin."

Sudah disetengah jalan ketika aku nengok kebelakang ternyata Reza masih membututiku di belakang. Hufht menyebalkan bukan.

Tiba-tiba aku melihat suara dentaman keras dan mendengar warna kuning dan hitam yang bersatu. Ya, aku yakin ini adalah sebuah kecelakaan. Tapi apa ini? Dan dimana tempat kecelakaannya. Aku melihat sekeliling tidak ada kecelakaan. Lalu dimana?

SynesthesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang