1

106 36 0
                                    

"Lola......."

Seorang gadis dengan tas dipunggungnya dan banyak buku di tangannya berbalik , kaca mata bertengger manis di hidungnya dan lesung pipi menghiasi kedua pipinya saat ia tersenyum

"Hai" sapanya

"Lola lo tuh dikitin senyum napa gue yang liat aja meleleh"

"Apasih vi, biasanya juga aku senyum kek gini kamu nggak pernah bilang kek gitu, pasti ad maunya ya ?" Selidik gadis itu.

"Hehe tau aja lo flo, nyontek pr math dong, nanti gue traktir deh di kantin " Stevi memohon seraya memasang puppy eyes andalannya.

Flora atau kerap dipanggil Lola hanya  terkekeh menanggapi permintaan sahabatnya itu.

"Iyaiya apasih yang nggak buat kamu vi"

Stevi langsung memeluk Flora gemas.

"Aaaa makasi Lola sayang jadi makin sayang deh gue sama lo, nih nih gue bwain buku lo"

Stevi langsung mengambil alih buku - buku yang ada di tangan Flora.
"Duh berat juga ya , kok lo bisa sih bawa buku berat kek gini, nggak pegel apa"

"Udah biasa kali Epi, nih kalo kamu nggak kuat biar aku aja" Flora yang hendak mengambil bukunya kembali tetapi ditahan oleh Stevi.

"Eh eh jangan atuh, biar gue aja walaupun buku ini berat banget, super duper berat lebih tepatnya, tapi karna lo mau ngasi gue nyontek pr math jadi gue harus balas budi dong"

"Yaudah"

Mereka berbincang - bincang sepanjang koridor sekolah sambil sesekali tertawa karrna leluvon Stevi hingga tak terasa sampai di kelas Senyum manis yang dimiliki Flora seketika memudar.

Stevi yang melihat itupun melotot, kejadian itu terulang lagi. Sudah terhitung 3 kali kejadian ini menimpa Flora, membuat dirinya tak kuasa menahan emosi.

"SIAPA YANG NGELAKUIN INI HAH??!!"

Stevi berteriak sekeras kerasnya hingga keadaan kelas yang ramai bak pasar menjadi sunyi layaknya kuburan.

"Gue tanya sekali lagi Siapa yang lakuin semua ini?"

Tidak ada teman sekelasnya yang menjawab, semuanya menggelenggkan kepala atau mengangkat bahunya acuh.

"Sabar vi, tenang ya aku nggak papa kok"

Flora mengelus legan Stevi dengan sabar.

"Gimana gue bisa sabar la, tiap hari liat lo diginiin gue kesel liatnya"

"Beneran kok vi, aku nggak papa"

"Lo bilang diri lo nggak papa? Gue malah yang kenapa - kenapa liat sahabat gue diginiin"

Stevi menaruh buku Flora di atas mejanya ( meja Stevi) beserta tas nya lalu pergi meninggalkan kelas.

"Vi.....Epi...." berkali kali Flora memanggil Stevi, bukan hanya berbalik melirik pun tidak.

"Huhh" Flora membuang napas kasar seraya memejamkan matanya.

~~~


'BRAKKK'

Stevi menggebrak meja kantin dengan kasar.
Jerry yang sedang bercanda dengan teman - temannya kaget


"Maksud lo apa sih jer? Kalo lo suka sama Flora lo tinggal bilang aja nggak usah isi caper caper gitu"

"Hah? Apa yang lo bilang tadi? Gue suka sama Si Cukil(Cupu dekil)???? Ngaco lu, lo liat tuh si Cukil temen lo udah item, kucel mana mungkin selevel sama gue, ya nggak ?" Jerry melirik ke duo sahabatnya sambil tertawa.

"Awas aja sampek lo suka sama dia gue bikinin banner paling besar gue pajang di tengah lapangan, biar semua orang tau kalo lo suka sama dia" Stevi berbalik meninggalkan Jerry and the gang.

"SILAKAN BILA PERLU SEANTERO JAKARTA TAU, BIAR GUE MAKIN FAMOUS HAHAHAHA"

~~~

Flora membersihkan sampah serta coretan-coretan yang ada di mejanya, semua penghuni kelas cuma menatapnya tidak ada yang berani untuk membantunya.

Flora duduk lalu mengeluarkan bukunya, ia menatap ke bangku sebelahnya yang kosong

'Stevi kemana ya?' Batinnya

Hingga suara gebrakan keras di mejanya terdengar

Flora menundukan kepalanya

"Awww"

_______________________________________

Hola readers gimana cerita aku? Perlu di next apa nggak ni?
Kalau next tinggal comment aelah
Tencuuu💕💕💕💕

 

My Unknown CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang