pada satu malam sehabis hujan
rintik masih turun di luaran, mendendangkan bunyi khas membuat tentram
aroma tanah menyeruak, meminta untuk dihidu sebab wanginya menyuguhkan damai
beberapa orang dalam ruangan, asyik mengobrol
kamu menghampiriku
“hai,” sapamu kala itu
tubuhmu basah karena rintik-rintik hujan yang menghampiriaku terdiam
‘jangan dekati aku!’ seruku dalam hati
berharap kamu mendengar
bukannya menuruti titah, kamu malah dekat selangkah
‘jangan!’ teriakku yang lain adalah sebuah kehampaan“boleh aku tahu tentangmu?”
detik berlalu, kamu mengelilingi hidupku
menjadikan aku poros atas rasa penasaranmu
aku tak mengangguk atau menggeleng
betah dalam keheningan
nyaman dalam bisukamu mengoceh sendirian
kamu membicarakan apa yang kamu lewati untuk menemuiku
aku tak lagi kesepian
ada kamu yang menemani
detik berlalu, dan takdir memainkan hidupku
kita hanyalah aktor dalam skenario-Nya
kamu pergi, kamu menjauhkutanyakan pada alam, ‘kenapa dia tidak pergi kala aku menyuruhnya untuk tidak mendekat?’
dijawabnya dengan daun yang berjatuhan
kutanyakan pada lalu lalang burung, ‘kenapa dia datang, membuatku nyaman dengan hadirnya, aromanya, jika untuk pergi lagi?’
burung melewatiku, terbang melintang dengan bebas, dijawabnya tanyaku dengan cericitanaku tergugu
menangis, kerontang air mataku
sebab aku hanyalah lampu yang membiarkan kamu terbakar akan cahayaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara bicara
عشوائيBiarkan aksara sampaikan rasa. Adalah kumpulan puisi tentang kamu. Tentang aku. Tentang apa pun yang kurasakan. Apa pun yang kualami. Ketika mulut susah mengeluarkan suara, rasa-rasanya, masih ada aksara yang mampu sampaikan setiap rasa. :) ielaiblu...