11

10 1 1
                                    

Seperti sebelumnya. Leo selalu membuat kesalahan yang sama, sekalipun Leo tahu apa kesalahannya. Entah apa yang salah dengan Leo. Kesalahan yang sama menghasilkan rasa sakit yang sama. Bahkan, jauh lebih sakit dari lukanya yang lama. Kalian tahu, saat kalian terluka dan luka itu masih basah, lalu kalian mendapat luka yang sama di samping luka tersebut. Itu sangat menyakitkan. Bukan hanya menyakitkan, tapi ingatan tentang penyebab luka tersebut akan terus teringat sampai kapanpun.
.
.
.
.
.
Rasa sakit yang diperoleh Leo kali ini jauh lebih menyakitkan dan mematikan dari rasa sakit yang sebelumnya. Mencoba membangun benteng nya sendiri.  Namun apa daya. Bahkan saat berjalan setengah, benteng itu dihancurkan oleh orang - orang yang sama. Leo telah belajar banyak dari kesalahannya yang terdahulu. Mencoba menghindari hal - hal yang dapat membuatnya kembali melakukan kesalahan yang sama. Tapi, semua sia - sia. Hal yang sama kembali terulang. Bukan karena kebodohan Leo. Hanya saja Leo tak dapat keluar dari ruang lingkup yang sama. Ruang lingkup yang membuatnya terluka.
.
.
.
.
.
Leo bukanya menyimpan kepahitan dalam hatinya yang hancur. Leo hanya ingin melindungi hatinya dari rasa sakit yang sama. Yang mungkin dapat menghilangkan hatinya. Hanya rasa sakit dan kecewa yang Leo rasakan. Seakan - akan semua pengorbanan dan perjuangan yang Leo lakukan tak ada artinya sama sekali. Sama seperti arti Leo. SANG SINGA. Leo juga bisa mengeluarkan cakar, taring dan raungannya. Tapi, itu tak ada gunanya. Tak berarti bagi mereka. Jika Leo mengeluarkan senjatanya. Hal itu justru dianggap sebagai kebodohan Leo.
.
.
.
.
.
Seringnya mendapat penolakan dari orang sekitar, membuat Leo merasa harus sangat mandiri. Selalu siap sendiri dan kesepian setiap saat. Mendapat penolakan, mendapat penghakiman atas "kesalahan" yang entah ia perbuat atau tidak, menghancurkan hati Leo. Bukan sekedar hancur. Namun, telah lebur, tak bersisa dan tak dapat disatukan dalam waktu singkat.
.
.
.
.
.
Sebuah rasa sakit yang ditimbulkan oleh orang yang dekat dan kita sayang. Tidqk hanya menimbulkan rasa sakit, tapi juga menghancurkan rasa percaya pada orang tersebut. Begitu juga dengan yang Leo rasakan. Tapi entah karna bodoh atau apa.  Leo masih tetap memiliki kepercayaan pada orang yang sama, orang yang telah menyakiti hatinya. Berharap, jika suatu hari nanti tiba seseorang yang telah menyakiti dan membuat Leo hancur berubah menjadi baik pada Leo. Tapi sekali lagi ku tegaskan EKSPEKTASI dan REALITA itu BERBEDA. SANGAT BERBEDA. Tidak ada yang berubah sejauh ini. Tidak ada rasa bersalah atau rasa menyesal. Yang ada adalah rasa bangga dan bahagia diatas segala luka Leo.
.
.
.
.
.
Leo berhenti untuk melakukan hal-hal yang tidak disukai orang di sekitarnya. Leo juga mulai menutup diri dan hatinya dari orang lain. Bahkan keluarganya. Leo mulai membebat hatinya namun, tidak melepas bebatnya. Bebat yang melingkupi hati Leo akan tetap seperti itu. Sebagai pengingat akan segala rasa sakit dan sedih yang telah dilalui Leo. Bukan karna ingin bertindak egois. Tapi menurut Leo ini sudah cukup. Karena apapun yang Leo lakukan adalah sebuah kesalahan. Kesalahan kecil yang tidak fatal sama sekali yang tidak dapat diterima orang lain apa lagi dimaafkan orang lain. Menahan sakit dan sedih selama bertahun-tahun tidaklah mudah bagi Leo. Dan keputusan ini juga bukanlah keputusan yang mudah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang