On The Way

120 18 6
                                    

Selepas mengikuti technical meeting dan pembagian kaos serta topi KKL, Rania keluar ruangan, berjalan menuju tempat parkir. Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya membuat langkahnya terhenti.

"Rania."

"Eh Arfi."

"Besok pas pemberangkatan jangan telat ya."

"Iya iya, lagian tadi aku telat karena ada urusan di Rektorat."

"Ya udah aku duluan ya."

"Iya Fi."

Arfi melangkah pergi tapi Rania masih berdiam diri. Aku gak masalah kita sekelompok. Satu yang aku takutkan, rasa yang dulu pernah ada muncul lagi sebelum akhirnya menghilang lagi, batin Rania.

"Rania dicariin juga ga taunya disini. Lagi ngeliatin apa sih ?" tanya Aulia yang tiba-tiba datang.

"Ah enggak, bukan apa-apa." jawab Rania.

"Jadi nemenin aku jalan-jalan ke Queena Plaza ga ?"

"Iya jadi, ayo berangkat sekarang."

***

"Kamu mau beli apa sih ?" tanya Rania.

"Ga beli apa-apa, pingin jalan-jalan aja." jawab Aulia.

"Lahh kan lusa kita jalan-jalan ke Klaten."

"Ih beda itu mah KKL."

"Iya, Kuliah Kerja Liburan."

"Lapangan bego bukan Liburan."

"Begonya ga usah ikutan bisa ga ? Aku pulang nih."

"Gitu aja ngambek kek bocah aja."

"Beli minum yuk di foodcourt. Haus nih."

"Ya udah ayokk."

Rania dan Aulia berjalan menuju foodcourt yang ada di lantai 3 Queena Plaza. Sesampainya disana mereka menghampiri salah satu stand yang menjual minuman. Setelah membeli minuman, mereka memilih salah satu meja yang kosong.

"Ran tunggu sini ya, aku mau beli makanan bentar." kata Aulia.

"Nitip dong, bubble waffle coklat 1. Nih uangnya." ucap Rania.

"Ya udah tunggu ya." jawab Aulia yang kemudian pergi.

Beberapa menit kemudian Aulia kembali. "Nih pesenan kamu." ucapnya sambil menyerahkan sebuah paperbag berisi bubble waffle coklat pesanan Rania.

"Makasih Aul."

"Iya. Emang kamu ada masalah apa sih ?" Aulia duduk di kursi.

"Masalah ? Enggak, siapa yang punya masalah ?"

"Gak usah bohong deh Ran. Hampir 1,5 tahun kita berteman dan aku udah hafal kebiasaanmu. Apalagi yang satu ini."

"Apaan emang ?"

"Rania kalau suasana hatinya lagi gak baik pasti kepingin coklat. Nih buktinya minuman dan makananmu rasa coklat semua."

"Hmm... Iya iya, peka banget sih."

"Iyalah, makanya aku gak jomblo."

"Eh gak usah bawa-bawa status ya!!"

"Udah udah bercanda aku tuh. Ada apa sih ?"

"Bentar-bentar." Rania menyalakan handphonenya, membuka file berisi nama-nama kelompok KKL, ia zoom dibagian kelompok 05.

"Ini." kata Rania sambil menunjukkan layar handphonenya pada Aulia.

ARRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang