POOR KEVAN! Terhitung, ini sudah penembakan yang ke tiga kali yang di lakukan oleh Kevano Dirgantara. Cowok tampan salah satu most wanted SMA Gemilang itu tetap mendapatkan penolakan yang sama dari Syiana Berlian Resta, seperti yang sudah-sudah. Lalu, apakah perasaan cowok itu masih stay kepada Yana setelah penolakan yang ketiga kalinya? Tidak ada yang tahu. Kita hanya bisa menunggu, menunggu, dan menunggu. Siapa yang penasaran? Jangan lupa baca tulisan tim redaksi berikutnya! Entah dengan topik yang sama, atau dengan topik lain yang lebih menarik. Pastikan kalian membaca ya!
Tim Redaksi
Tulisan itu ada di beberapa mading besar sekolah pagi ini. Tidak hanya di mading, headline seputar SMA Gemilang juga meliput hal yang sama. Satu-dua siswa dan siswi SMA Gemilang yang sudah datang pagi itu berdiri di depan mading guna membaca berita tersebut.
Desas-desus berita itu sudah menyebar ke seluruh pelosok sekolah. Berbagai spekulasi mulai terdengar begitu kejam mengatai cewek yang namanya di sebutkan dalam berita besar tersebut.
"Yana sok cantik banget sih?"
"Belagak kayak ratu disini?"
"Mending juga Kevan nembak gue!"
"Apaan sih tu cewek. Hobi kok cari sensasi?"
"Kasian banget sih, si Kevan." Dan masih banyak lagi.Yana, tersangka penolakan Kevan sendiri tampak cuek. Tidak terlalu ambil pusing dengan berita besar yang membawa namanya. Banyak pasang mata yang menatapnya rendah, jijik, ilfil, bahkan kasihan juga ada. Tapi Yana tidak perduli dengan berbagai tatapan itu. Toh, merek punya mata, dan merupakan hak mereka untuk melihat siapa saja dengan pandangan yang bagaimana.
Saat ini, Yana sedang berada di perpustakaan. Sendirian, sepagi ini. Setelah menjadi orang pertama yang datang ke kelas, lima menit kemudian tetap tidak ada teman sekelasnya yang datang. Maka dari itu, Yana memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Sekedar membaca atau menumpang wifi gratis. Hitung-hitung menghindar dari keramaian yang akan menjadikan dirinya sebagai tranding topic pada gosip pagi mereka.
Yana mengerang frustasi saat benaknya kembali mengingat hari kemarin. Kevan berdiri di atas meja kantin seraya memegang toa, lalu mengucapkan beberapa kalimat pembuka yang hanya membuang-buang waktu saja. Kemudian, dengan percaya diri yang cukup tinggi, dia kembali menyatakan perasaan untuk yang ketiga kalinya.
"Syiana Berlian Resta, untuk yang ketiga kalinya! Lo mau nggak jadi berlian di hati gue. Will you be my girlfriend?"
Yana berdecak sembari menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin mengingat hal itu lagi. Bisa-bisa rasa malu yang kemarin sudah ia kubur dalam-dalam muncul kembali hanya karena bayangan kejadian kemarin terputar di otaknya.
"Kevan, Kevan, Kevan! Kenapa sih suka banget gangguin gue? Sekali di tolak seharusnya dia sadar diri kalau gue nggak suka sama dia. Lah ini, malah ngotot! Tembak lagi sampe tiga kali. Maksudnya apaan coba? Dia pikir perasaan gue bakal luluh cuma karena dia tetep deketin walau gue udah nolak? Big No! Hati gue nggak segampang itu buat jatuh!" Dalam satu tarikan napas, Yana mengeluarkan segala unek-uneknya, perwakilan dari semua rasa kesal yang selama ini di tahan. Yana memukul-mukul kepalanya sendiri. Kenapa sih hal kayak gini harus terjadi sama gue?!
"Eh, lo mau geger otak?"
Suara seorang cowok yang akhir-akhir ini selalu memasuki indra pendengaran Yana setiap hari terdengar, membuat Yana kontan menghentikan aksinya dan menatap ke arah sumber suara dengan tatapan tajam. Benar, itu Kevan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Unperfect
Novela JuvenilBlurb: Kevan menyukai Yana tanpa alasan. Itulah prinsip yang di pegang teguh oleh Kevan setiap kali Yana bertanya mengapa Kevan selalu saja meganggunya. Namun, gangguan rutin yang berasal dari Kevan tanpa sadar membuat Yana terbiasa. Hari tanpa Kev...