Chapter 10. Rasa Apa Ini?

170 40 2
                                    

Typo banyak

200 Votes ya

_____

Taehyung pov

Sudah seminggu sejak kepergian nenek, Jin hyeong sudah menyelesaikan kuliahnya. Memang tahun ini akan pulang namun di percepat karena nenek meninggal.

Kini aku sedang di kamar, dan memegang kotak pemberian nenek ini. 

Aku membaca suratnya.

*Tae mungkin saat kamu sudah membaca surat ini, nenek sudah tidak ada di dunia ini. Nenek sangat ingin melihat SeokJin, Namun tidak akan bisa. Tae kamu adalah cucu kesayangan nenek. Isi flashdick ini adalah bukti tentang kejahatan yang di lakukan oleh pamanmu sendiri Tae. Nenek sangat kecewa kepada pamanmu. Namun nenek tidak bisa mengungkirinya. Dia tetap anak nenek. Walaupun dia bukan anak kandung nenek. Ketahuilah Tae, ayahmu sangat sayang kepada keluarga ini terutama padamu. Meninggalnya nenek dan kakekmu itu adalah kejahatan yang di lakukan oleh pamanmu. Nenek harap kamu bisa mengungkap kejahatannya.*

Itulah hal yang paling membuat aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kenapa Paman Kim Sanghyun tega melakukan hal itu kepada nenek dan kakek.

Sebaiknya hal ini hanya aku yang tahu.

"Tae? ayo sarapan," teriak ibu dari arah meja makan.

"iya bu" jawabku.

Kini aku, Jin hyeong, ayah, dan ibu sedang menyantap sarapan kami. 

Menu sarapan kami tidak ada daging ayam, daging ikan, dan daging sapi. karena selama sebulan harus memakan makanan sayur-sayuran untuk menghormati nenek.

"Tae?.. ayah akan ke Daegu untuk membantu Guru Jeon seminar disana. Jadi jangan buat masalah di sekolah" kata ayahku. iya aku juga dengar bahwa oppanya Sejeong sedang seminar.

"iya ayah" jawabku.

"Tae, hari ini hyeong yang akan mengantarmu" kata Jin hyeong menawarkan tumpangan.

"memangnya hyeong tidak pergi ke kantor? kan hyeong sudah resmi menjadi CEO di perusahaan milik kakek" kata ku pada Jin hyeong

"Aku memang sudah menjadi CEO namun apa salahnya jika aku melihat mu sekolah?" kata Jin seakan sangat penasaran dengan keadaanku.

"ya sudah terserah hyeong saja" kataku dan melanjutkan sarapan ku lagi.

"Tae, kan ayahmu akan lama di Daegu bagaimana kalau Sejeong menginap di rumah kita. Menemani ibu"  pernyataan ibu sontak membuatku tersedak oleh makanan yang sedang aku lahap ini. Sejeong menginap?.. kenapa?.. aku segera meminum air untuk menghilangkan rasa sesak di tenggorokanku.

"Hahh, kenapa bu? Kan ibu sudah biasa di tinggal oleh ayah. Kenapa dia harus menginap disini?" kataku menyangkal ibu.

"benar Tae, lagi pula Sejeong kan di rumahnya sendirian, disini bisa menemani ibumu selagi ayah pergi. dan ayah lihat dia cukup cerdas di kelas dia bisa membantumu belajar." dan kini ayah pun mengiyakann!...

Aku hanya diam dan tidak membantah ayah, karena jika ayah sudah mendukung mau bagaimana lagi, padahal nilai akademis ku baik.

"aku sudah selesai, ayo hyeong kita berangkat." kataku pada Jin hyeong  dan pamit pada ayah dan ibu.

Kini aku dan Jin hyeong sedang berada di mobilnya, Jin hyeong yang menyetirnya. Aku fokus kepada ponselku. dan Jin hyeong fokus menyetir. 

Tiba-tiba mobilnya berhenti, dan aku lihat ini masih dekat dengan komplek rumahku.

"hyeong kenapa berhenti ada apa?. mesinnya rusak atau habis bensin?" tanyaku pada Jin hyeong.

True Love (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang