Chapter 31. Munafik

135 28 0
                                    

Selamat membaca!!!!

Vote vote vote

___

Taehyung pov

Siang ini aku sedang menyantap makan siangku bersama Jungkook di kantin.

"Tae, Sejeong apa sudah pulang?" tanya Jungkook padaku.

"Aku dengar dari Jin hyeong hari ini pulang" kataku menjawab sambil menyantap makanan ini.

"Apakah Somi masih menghubungimu?" tanya Jungkook aneh.

"Tidak memang kenapa?" tanyaku lagi.

"Aku heran padanya, biasanya dia tidak pernah menghubungiku. Tapi akhir2 ini dia sering mengajakku jalan. Bahkan setelah pulang dari RS kemarin aku menunggunya lama. Kami menonton film kemarin" katanya bercerita.

Apakah Somi tertarik pada Jungkook.

Ya aku lihat mereka cocok. Jungkook asik dan humoris lah.

"Bisa saja dia tertarik padamu. Dia baik, kata Sejeong dia sudah berubah. Dan aku melihat perubahannya itu" kataku pada Jungkook.

"Ah tidak, aku menyukai seseorang selama ini. Sebelum kalian tiba disini" kata Jungkook berkata.

"Oh perjuangkan" kataku padanya.

Setelah makan kami pergi ke kelas. Saat di koridor, aku bertemu dengan Jungkook.

Tapi dia biasa saja, akupun begitu.

Saat di kelas Hana dan Miru menceritakan Sejeong, bahwa yang aku dengar.

"Iya. Sangci oppa memberikan bunga lily yang baru setiap harinya itu lewat perawat. Bahkan ada boneka jerapah, so sweet ya. Tapi sayang mereka tidak pacaran. Tapi Sejeong dan Taehyung juga cocok kok" kata Hana seperti itu.

"Han, ada Taehyung" kata Miru segan.

"Eh Tae. Aku ke toilet dulu" katanya pergi.

Jadi bunga lily itu dan boneka jerapah itu dari Sangci, berani2nya dia datang.

Saat pelajaran aku tidak fokus.

Yang aku pikirkan bagaimana jika Sejeong pergi dan meninggalkanku.

Dia lebih memilih Sangci yang kaya raya. Sedangkan aku tidak punya apa2, walaupun Jin hyeong presdir, aku bukan apa-apa.

Bahkan Sejeong sudah kembali mendapatkan hartanya.

Mungkin menjauhinya lebih baik, benar kata Woojin. Dia didekatkku akan sengsara.

Taehyung pov end

Author pov

Taehyung datang ke rumah dan kini ia melihat Sejeong di kamar neneknya sedang duduk di kursi rodanya dia masuk.

"Tae kau sudah pulang?" tanya Sejeong ramah.

"Iya, ada hal yang akan aku katakan padamu" katanya datar.

"Ada apa Tae?" tanya Sejeong lagi.

"Aku ingin akhiri hubungan ini" katanya Taehyung tegas.

"Kenapa Tae. Ada apa dengan dirimu?" tanya Sejeong yang mulai gelisah.

"Kini kan kau sudah berubah dan bahkan kau sudah bahagia dengan milikmu. Sudahlah, lagi pula perasaanku yang kemarin hanya main2" kata Taehyung tegas.

"Kau jahat Tae, setelah kau beri perhatian. Kasih sayang dan harapan kau buat aku sakit hati" kata Sejeong mulai menangis.

"Sudah tidak usah menangis, aku lelah" kata Taehyung pergi.

Sejeong yang hendak berdiri dari kursi rodanya terjatuh. Dan menangis tersedu-sedu.

True Love (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang