______
Author pov
Beberapa bulan kemudian.
Jaehyun menjalani hukumannya, namun Sejeong tidak peduli seberat apa hukuman yang didapatkan Jaehyun.
Bahkan, Woojin tidak datang ke Korea. Dia malu pada Sejeong karena, masalah tersebut.
Kondisi Sejeong sudah lebih membaik.
Kini dia di sibukkan dengan orderan busana pengantin, untuk tunangan yang acaranya cepat.
"Apakah anaknya nyonya Yoon sudah mengukur ukuran bajunya? " Tanya Sejeong pada pegawainya..
"Sudah nona, oh ya nona ini ada kiriman bunga dari para kolega bisnis nona. Mereka turut bersedih atas hal buruk yang menimpa nona" Kata pegawai Sejeong.
"Ya Terima kasih. Apakah gaun tunangannya sudah 90%? Karena acaranya lusa." Kata Sejeong lagi..
"Sudah jadi nona.. Bahkan sudah dikirim dan nyonya Yoon serta anaknya sangat takjub nona" Kata pegawainya itu...
"Memangnya siapa nama anaknya itu? " Tanya Sejeong...
Pegawai itu hendak menjawab tapi malah Somi memanggil..
"KimSe kemarilah aku butuh bantuanmu. Kolega kita di Jeju meminta desain baju terbaru. Bahkan Hana belum membuat desain Bagaimana ini? " Tanya Somi kewalahan..
"Iya iya tunggu.. Tidak usah berteriak2.. Aku kesana dulu ya" Kata Sejeong menghampiri Somi. Tak jadi tahu siapa nama anak nyonya Yoon..
"Kalau Hana telat. Kita bisa gunakan desain ibuku. Bahkan ada 10 tumpukan buku desain yang ibuku buat tapi belum bisa launching karena insiden itu" Kata Sejeong santai.
"Kau ini kenapa baru sekarang kau katakan. Ya sudah aku ke ruangan mu dulu. Oh iya minum obat mu ini sudah jam 3 sore. Besok hari sabtu, dan minggu kita semua di undang ke acara tunangan anak nyonya Yoon. Kau boleh membawa pasanganmu" Kata Somi begitu.
" Ya bawel. Kalau begitu aku pulang ya. Nanti tolong tutup boutique. Hari ini Hana dan Miru sedang memilih barang2 yang habis di boutique. Aku ingin ke makam ibu dan ayahku. Tolong ya Somi" Kata Sejeong tersenyum.
Bahkan Somi mengangguk..
Sejeong dan Somi memang masih menggunakan seragam sekolah. Setiap pulang sekolah walau bukan giliran Sejeong ke boutique, namun Sejeong tetap memaksa.
Kini dia sedang duduk di bus.
Namun turun di sebuah halte, namun tempat itu bukan rumah duka... Tapi penjara...
Sejeong masuk dan disana dia memohon agar bertemu dengan Jaehyun.
Sejeong menunggu lama. Dan akhirnya munculah Jaehyun.
Wajahnya tak terawat..
"Aku kemari hanya ingin mengatakan bahwa kau salah. Aku tidak lemah. Pertemuan kita saat itu memang aku di bully. Tapi aku tidak lemah. Ingat satu hal. Jika kau benar2 cinta dan sayang seharusnya kau perjuangkan. Dan katakan pada ayahmu itu. Aku tidak akan lemah lagi. Jadi aku harap kau enyah dari kehidupanku" Kata Sejeong marah dan berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love (Tamat)
Hayran KurguKatanya cinta sejati sulit ditemukan, apalagi untuk ku yang tidak pernah pacaran. Mengurus hidup sendiri saja sudah susah, tidak ada waktu untuk memikirkan percintaan. Namun, semuanya berubah setelah pemuda berhoodie hitam itu menabrak ku di toserba...
