Chapter 15. Pertengkaran

150 31 0
                                    

Hai! hai! para readers..

Aku nulis cerita ini pas banget aku lagi perjalanan ke Jakarta.

Jangan lupa vote+follow+coment

Proses Revisi

_____

Author pov

Keesokan harinya, Taehyung bangun dari tidur lelapnya itu. Dengan mengucek2 matanya, dia mencium aroma nasi goreng telur dadar.

Dia melihat di atas meja belajarnya terdapat nasi goreng dan tidak lupa secangkir teh.

"siapa yang memasakkan makanan kesukaanku ini?" gumamnya dengan berjalan kearah meja belajarnya itu.

Di nampannya terdapat surat.

To: Kim Taehyung

Tae, semoga kamu suka ya sama masakan aku. Aku tahu dari bibi kalo kamu suka nasi goreng. Tae ayah, ibu, dan Jin oppa sudah berangkat. Aku juga sudah berangkat. Bibi bilang kalau kamu terkena hujan pasti kamu selalu demam. Jadi ini aku siapkan obat. Serta paman bilang bahwa kamu hari ini izin.

From: Kim Sejeong

"Dasar anak aneh, sebaiknya aku segera makan, sebelum demamku berkelanjutan" kata Taehyung yang langsung melahap nasi goreng itu.

Rasa takjub yang dirasa saat satu suapan yang terasa di dalam mulutnya itu.

*Phone on

Taehyung📞
Hallo?

Sejeong 📞
Tae apa kau sudah sarapan dan minum obatmu?

Taehyung 📞
Sudah. terima kasih atas semuanya, sudahlah aku ingin istirahat

*Phone off

Telpon itu di matikan secara sepihak oleh Taehyung.

Di tempat lain, Sejeong merasa kesal karena Taehyung ketus padanya.

"hai Jeong bagaimana kabarmu?" tanya Jungkook yang sedang membagikan buku paket pada teman kelasnya.

"baik oh iya kenapa Mina tidak ada aku tidak melihatnya" tanya Sejeong pada Jungkook.

"oh Mina? Aku dengar dia tidak masuk karena ada urusan keluarga" jawab Jungkook lalu pergi ke tempat duduknya karena pelajaran akan segera dimulai.

"oh begitu sedang ada urusan keluarga" gumam Sejeong dan membuka  lembaran buku bacaannya.

Pelajaran berjalan dengan baik.

Dan sekarang waktunya istirahat.

Sejeong sedang menyantap makan siangnya sendiri di meja kantin paling sudut.

Author pov end

Sejeong pov

Kesal namun mau bagaimana lagi. Dasar manusia aneh.
Aku peduli padanya bukan karna apa2 hanya karena dia baik.

"Sejeong?" tanya seseorang padaku dari belakang. Aku menoleh ke sumber suara.

"iya oppa, kenapa oppa tidak di kantor?" tanyaku pada Woojin oppa. ternyata Woojin oppa.

Woojin oppa duduk di sebrang mejaku.

"Sejeong, apa benar yang dikatakan guru Kim bahwa kau akan tinggal di rumahnya?" tanya oppa dengan tiba2.

"hmm apa guru Kim cerita alasan aku ingin tinggal dengan mereka?" tanyaku lagi dengan hati2. ..

"cerita, bahwa kau itu sering mendapat teror, dan semalam bahkan kau mendapat teror." kata oppa secara terang2an

True Love (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang