WELKAM BUAT TEMEN-TEMEN YANG MENYEMPATKAN MAMPIR DI LAPAK INI. CERITA INI EMANG BUKAN CERITA PERTAMA YANG AKU TULIS, TAPI AKU BERHARAP, CERITA INI ADALAH CERITA PERTAMA YANG AKU TULIS SAMPE SELESAI. AAMIIN...
TULISAN AKU EMANG MASIH BERANTAKAN, MAKANYA AKU MEMBUKA PINTU SARAN DAN KRITIKAN YANG SELEBAR-LEBARNYA.
SO, HEPI RIDING, GES🐣🐣🐣
Di lantai teratas gedung sekolah, terlihat tiga siswi yang tengah bersantai tanpa memikirkan pelajaran yang sedang berlangsung di kelas. Mereka asik dengan kegiatannya masing-masing.
"Sel, ultah lo jadi dirayain rame-rame kan?" tanya seorang cewek yang tengah memoleskan kutek berwarna ungu di kuku tangannya, Venus namanya.
Axelin, atau yang sering dipanggil Selin menjawab tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel yang ia pegang, "Jadi dong, Ven. Rencananya seangkatan bakal gue undang semua."
"Angkatan kita?" tanya Venus lagi.
"Yaiyalah, masa si Selin undang anak kelas satu." Sambar Alea yang sedang menerapkan softlens dengan perlahan.
"Bener juga sih, hehe"
Axelin memutar bola matanya malas.
"Pinteran dikit, Ven. Jangan bego-bego amat lah." Ucap Alea frontal. Alea emang gitu orangnya. Ngomongnya ceplas ceplos, tanpa memikirkan orang lain akan tersinggung atau tidak karena perkataannya itu. Terkecuali, Axelin dan Venus. Kedua sahabatnya itu sudah sangat memaklumi salah satu sifat buruk yang Alea miliki.
Axelin tertawa sedangkan Venus mengerucutkan bibirnya sebal.
"Gue tuh sebenernya pinter, tapi belum waktunya aja." Balas Venus ngaco. Dia meniup-niup pelan kukunya yang telah diberi warna. Dan tersenyum senang saat warna kuteknya terlihat pantas disandingkan dengan kulitnya yang putih bersih.
"Yayaya, serah lo aja dah." Ujar Alea malas yang sudah selesai memasang lensa kontaknya.
Sedangkan Axelin masih fokus pada benda persegi panjang itu. Streaming video salah satu boygroup asal negri ginseng, Korea Selatan.
"Kai seksi banget anjir!"
Axelin spontan menoleh. Dan menemukan Venus yang sudah ada di sampingnya, ikut menonton. "Kaget gue," Ujar Axelin sambil mengusap dadanya.
"Kantin yuk! Bentar lagi istirahat nih" ajak Alea pada kedua temannya yang sedang terkena virus K-Pop.
"Kuy," Venus terlebih dahulu berdiri, sedangkan Axelin masih diam di tempatnya.
"Selin, Ayo" ajak Alea lagi.
"Iya ayo," Axelin berdiri dan berjalan dengan pandangan mata yang masih terfokus pada ponselnya. Karna tidak memperhatikan langkahnya, Axelin tidak menyadari ada sedikit genangan air ditangga yang ia pijak yang membuatnya hampir saja jatuh berguling-guling jika tidak ada tangan yang menangkap pinggangnya.
Axelin memejamkan matanya erat, nafasnya pun masih memburu karna terkejut.
"Buka mata lo. Sekarang lo udah aman"
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELIO
Teen FictionAwalnya, Axelin mengenal Axelo hanya sebatas teman satu angkatan yang kerjaannya selalu membuat onar di sekolah. Axelin tidak pernah menyapa Axelo, lain seperti kebanyakan murid perempuan yang selalu mencari perhatian cowok itu. Namun sepertinya, t...