3.Morning!

4.5K 356 26
                                    

Seperti biasa dong.
Salam sapa nya sebelum membaca 🖐🖐💋

Kalo di dalam kalimat terdapat kesalahan penulisan atau typo sejenisnya harap maklum ya 🙏🙏

  aku gabakal bosen untuk bilang ini, karna setiap manusia pasti ada salah nya. Sok dramatis lu — Yoongi.

Happy Reading dear..

Semoga Yoongi seneng 💋

dt:25-3-20 17.09

.

.

       Langit senja sudah mulai menyapa, cahaya nya pun sedikit redup menerangi, begitupun dengan segerombolan burung-burung yang sudah sibuk berterbangan ingin pulang kesarang nya. Sedangkan aku, disini, duduk disofa menatap keluar jendela, menatap langit yang sebentar lagi berganti warna ditemani secangkir teh hangat yang mengait di tangan kanan. Aku sedang menunggu Yoongi pulang dari kantor. Rumah megah ini begitu sepi jika tidak ada Yoongi didalam nya. Seperti ada yang kurang tapi entahlah, aku juga kurang yakin dengan hal itu—padahal beberapa pelayan, selain bibi Kang setiap waktu nya pasti saja berlalu lalang.

       Jika di ruang tamu yang dikelilingi banyak pelayan saja aku merasa kesepian, bagaimana jika dikamar sana. Itu pasti sangat menyeramkan. Sendirian, hening — aku tidak bisa membayangkan nya. Sungguh!

       Tidak lama ponsel ku berdering. Rasa bahagia tentu saja datang tiba-tiba, aku pikir Yoongi yang menelpon.

       Ternyata bukan.

       Sudah lama juga dia tidak menghubungi ku—lebih tepat nya aku yang tidak pernah mencoba menghubungi nya.

       "Bagaimana kabar mu Joy"

       Dia Jiyu, teman dekat ku waktu dibelanda. Rasa nya sedih jika mengenang kebersamaan kami dulu. Jiyu juga pramugari, sama dengan ku. Bahkan kami satu maskapai penerbangan. Banyak rekan lain nya bilang kalau kami mirip, tapi menurutku malah sebaliknya. Tidak jarang juga mereka salah saat menyapa kami, ketika seseorang menyapaku dia akan memanggil nama Jiyu untuk itu, dan perlakuan yang sama pun terjadi pada Jiyu. Jujur, kami berdua selalu menyangkal bahwa kami tidak memiliki kemiripan sedikitpun.

       Itu suara Jiyu, yang sudah lama sekali tidak ku dengar. Semenjak hari itu, aku maupun Jiyu tidak lagi berkomunikasi seperti biasa.

       Dan tadi nya—aku juga tidak berniat untuk menjawab panggilan dari Jiyu. Mendengar suara nya akan membuat ku sedih, aku tidak mau lagi menangis.

       Aku menghela nafas perlahan, sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara yang membuat Jiyu sadar akan hal tersebut. Jiyu itu orang nya peka, dia begitu cepat tangkap dengan hal-hal kecil seperti itu.

       "Aku baik, dan kau bagaimana?" tanya ku lagi basa basi, saat ini aku sangat merasa bersalah pada Jiyu karna tidak pernah mencoba untuk menghubungi nya. Dasar kejam.

       "Aku merindukan mu Joy , "

       "Ak–aku juga." tiba-tiba saja suara ku menjadi parau.

DAEGU'S ANNOYING HUSBAND - (MYG)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang