6.Meet Again.

3K 283 8
                                    

Joy Youra.

Sesekali diruangan yang tidak begitu banyak pencahayan ini, karna semua lampu penerang sudah dimatikan, yang tersisa hanya lampu hias itupun ukuran nya kecil, yang sengaja diletakkan disetiap pilar, sesuai permintaan ku. Aku menatap kearah jam besar yang tergantung didinding ruang tamu. Jarum panjang nya sudah mendekati pukul 01.13, sudah berganti hari bahkan. Tapi yang ku tunggu kedatangan nya belum juga datang. Yoongi belum pulang.

Sedangkan aku sendiri sudah beberapa jam yang lalu tiba dirumah.

Sekarang di ruang tengah ini, tepatnya aku duduk di sofa, ditemani beberapa potong buah dan segelas teh hijau yang ku suguhkan sembari menunggu Yoongi pulang.

Jangan katakan bahwa aku tidak mencoba menghubunginya?!

Jika ponsel ku bisa berbicara, dia sendiri yang akan mewakili perasaan cemas tak karuan ku saat ini.

Bahkan setiap ada kendaraan yang lewat, langkah ini begitu cepat untuk melihat ke luar jendela, berharap tuan rumah ini yang pulang. Tapi nihil.

Sepengetahuan ku, ini pertama kali nya Yoongi pulang larut malam. Prinsip pria berkulit seputih susu itu jika ada hari esok kenapa harus sekarang, begitulah yang ku tangkap selama menjadi istrinya. Bahkan jika itu sekalipun sangat penting, dia tidak akan menghabiskan waktunya lebih dari delapan jam di kantor. Pulang dan mengganggu ku dirumah akan lebih baik untuk nya, daripada berlama-lama dikantor.

Jadi wajar saja, perasaan cemas ku dua kali lipat, tambah lagi berbalut heran tak karuan karna ini tidak pernah terjadi.

Tidak lama setelah bolak-balik menatap keluar jendela, akhirnya yang terakhir ini benar-benar suara mobil Yoongi yang datang. Aku spontan bangkit dari sofa, dan berlari kecil untuk membuka kan pintu. Lekukan dikedua sudut bibir ku yang senang menyambut Yoongi pulang berubah datar ketika mendapatkan pria itu sedang di bopong oleh dua orang asing yang tidak ku kenali. Pakaian mereka berjas rapi layaknya karyawan kantoran. "Malam nyonya, Sajangn---!"

"Bawa dia masuk." ucap ku cepat. Tanpa pikir lagi, mereka membawa Yoongi masuk, mengikuti sesuai arahan ku. Langkah ku ketar-ketir ketika menaiki tangga, sesekali aku juga melihat kebelakang, melihat bagaimana dua orang itu susah payah membawa Yoongi ke kamar kami.

"Disini.. " aku menepuk-nepuk kasur, memberi perintah agar mereka meletakkan Yoongi disana.

Aku masih bisa melihah wajah Yoongi yang setengah sadar itu sedang tersenyum tanpa alasan, seluruh tubuhnya dikelilingi bau alkohol yang menyengat. Tatapan dari kedua mata nya sayu-sayu sampai. Bahkan dengan keadaan seperti itu, dia masih bisa mengenali ku. Yoongi yang baru saja dibaringkan dengan cepat menarik tangan ku yang hendak beranjak. Aku sedikit terjengit karna gerakan nya sangat tiba-tiba sekali. "Kau sudah kembali." ucap nya dengan bentuk berantakan. Sungguh! aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Yoongi tidak pernah seperti ini setahuku selama kami menikah.

Aku mengangguk dan kembali duduk di sisi ranjang, sambil mengulas senyum tangan ku pun terulur memutari wajahnya, sedikit menyibakkan rambut yang tadi menutupi mata nya kebelakang. "Dia juga sudah kembali," lanjut Yoongi lagi. Aku juga melihat Yoongi tertawa sebentar setelah menggenggam kedua tangan ku bersamaan dengan tangan nya dalam satu bulatan hangat. "Aku senang semua nya sudah kembali Youra-ah." setelah itu Yoongi kembali terbaring dengan kedua mata nya yang sudah mengatup rapat. Kondisinya benar-benar kacau. Bahkan aku tidak sempat bertanya kembali, siapa yang ia bicarakan karna tubuh nya begitu lemah.

DAEGU'S ANNOYING HUSBAND - (MYG)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang