Aku meletakkan segelas creamylate ku sehabis aku meminumnya.
Betapa lucu tingkah nya saat ini, ia memalingkan wajah nya dari ku. Yaa dapat ku lihat dia begitu malu.
Aku menutupkan laptop ku , ku masukkan laptop ku kedalam tas."Gua duluan ya.." aku berdiri dan beranjak dari kursi yg ku duduki.
"Ehh..ehhh mell,gua anterin yaa?" Tanya nya padaku dan memegang tanganku seakan2 ia menahan langkah ku pergi.
Begitu kaget nya aku, sontak aku melihat kearah tangan nya yg sedang menahan langkah ku.
"Ehh..ehh sorry." Ucapnya salting dan melepaskan gengaman nya ditanganku.
Aku hanya bisa menahan perasaan ini agar tidak terlihat oleh nya bawa yg kurasa saat ini sangatlah nervous.
"Ga usah." Ucapku dengan wajah datar dan memalingkan wajahku kearah lain.
"Tapi ini udah hampir malam loh..ga baik cewek pulang sendiri.ntar ada apa2 gimana?" Ia memaksaku untuk mengantar ku pulang.
Sungguh bimbang sekali perasaan ini , yg kupikirkan jika aku pulang dengan Erick nanti ada Lussya yg akan salah paham dengan ku, dan di lain sisi aku juga tak pernah pulang sesore ini.dan aku sedikit takut akan dijahili preman2 yg ada dijalanan.
"Makasih.tapi gua ga mau" ujarku cuek.
Lantas aku pergi meninggalkan dirinya dari cafe tersebut.
Ia masih mengejar ku sampai keparkiran cafe."Mell..mell bener deh gua anter yaa..gua ga ngerasa direpotin kok" lagi lagi ia menahan ku.
" lo budek??" Ucapku sinis.
Ia hanya bisa diam saja. Dan sedikit kikuk saat ingin berbicara lagi dengan ku.
"Tapi gua takut lo knapa2" ucapnya sangat polos sekali.
Ia sambil menunduk dan menendang2 batuan kecil yg ada diparkiran, sumpah demi apapun mengapa Erick terlihat sangat lucu sekali bertingkah seperti ini.
Dan aku tak mengerti maksud perasaan ku ini, saat mendengar perkataan Erocl yg khawatir dengan ku. Degupan jantung ku semakin kecang saja saat ini.
"Mel..please yaa, nanti Lussya marah sama gua kalo lo ada apa2" ia meletakkan tangan nya tepat di depan mukanya seperti orang yg sedang memohon.
Degupan jantung ku tiba2 sangat cepat , tapi disertai sesak sekali dengan sangat saat ini. Entah lah aku tak mengerti perasaan apa ini?? Ia khawatir dengan ku hanya karena ia tak mau Lussya marah dengan nya?
Kenapa aku merasakan sesak saat ini mendengar ia mengatakan itu?Sadar Pamella! Ia hanya menyukai Lussya! Batinku berucap.
"Oke." Ucap ku singkat dan pergi menuju arah mobilnya yg tidak begitu jauh dari tempat kami berdiri.
Ia hanya tersenyum lebar , dan berlari kecil menuju arah mobilnya. Beberapa menit diperjalanan kami hanya diam saja , tidak ada yg membuka suara. Aku maupun Erick.
Hanya kebisingan suara dijalan saja yg memecahkan keheningan antara kami berdua."Mel?" Ia membuka suara nya. Karena aku tau ia takkan bertahan menghadapi kedinganan ku ini.
"Hmm?" Ujarku yg asik menatap layar handphone ku.
"Gua nanya boleh?" Ia agak sedikit canggung saat ingin bertanya denganku.
"Boleh." Aku yg masih tetap tak terlalu menghiraukan nya.
"Lussya udah punya cowok belum?" Seketika aku terdiam dak ku hentikan aktivitas ku yg sedang asik dengan layar handphoneku.
"Belum." Aku menjawab nya dingin dan kembali mengotak atik handphone ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Pamella
Teen FictionPamella Awskinky namanya. Siapa yg tidak kenal akan kecuekkan dan kedinginan wanita ini. Kehidupan nya memiliki kisah rumit sejak ia masih kecil. Dan ia tidak mempercayai apa itu sebuah KEPERCAYAAN. . . Akankah ada seseorang yg dapat merobohkan bong...