41#Lussya Marah

15 4 0
                                    

Happy Reading(!)💕

Pagi harinya, setelah kejadian semalam. Pamella memutuskan untuk tidur di kamar tamu karena melihat Lussya yg tadi malam justru tidur dikamarnya dengan keadaan berderaian air mata.

Ia sangat tidak enak hati sekarang. Pamella tidak tau harus bagaimana. Bahkan sekarang mereka harus pulang ke jakarta karena sudah banyak tugas kuliah yg pastinya akan menumpuk nantinya.

Sekitar pukul 06:30 wib Pamella bersama Lussya dan ayahnya sedang sarapan pagi ini, tapi tak terlihat senyuman hangat lagi yg tercetak di bibir Lussya. Dan begitu pula dengan Pamella yg tampak murung sekarang.

"Jam berapa pulang malam tadi atuh neng?" Tanya abah yg berusaha memecahkan keheningan.

"Jam 11 bah.." jawab Lussya singkat dengan tangan yg asik sibuk mengaduk nasi goreng nya.

"Kenapa gak pulang siang aja? Gak capek atuh neng? Abah teh masih kangenn pisan sama dua neng geulis abah ini" Ucap Abah yg nada nya seperti anak kecil.

"Bah.. Ussy sama mella nanti siang udah ada jam kampus, lagian juga kossan ussy udah pasti berantakan. Ga ada yg ngurus, yakan mel?" Lussya menjelaskan kepada Abah kenapa ia harus pulang secepatnya.

Dan terkejut nya Pamella ketika Lussya yg tiba2 mengajaknya bicara terlebih dahalu.

"Hehe iyaa bah.." Pamella kikuk sekarang, ia tidak tau harus senang kah atau terharu.

Jelas2 saudari nya itu tidak menampakkan muka masam nya lagi.
Abah hanya mengangguk paham saja setelah mendengar penjelasan dari anak semata wayang nya itu. Jelas saja beliau berat jika mereka harus kembali lagi ke Jakarta untuk melanjutkan Kuliah mereka.

Setelah selesai makan dan mencuci piring mereka pun berpamitan terlebih dulu karena Abah tidak bisa melihat kepergian mereka berdua karena ada urusan dikantor balai desa yg mendadak.

"Abah pergi dulu ya...Hati2, langsung kabari abah kalo udah sampai di Jakarta ya" Abah menciumi puncak kepala Pamella dan Lussya.

"Iya bah..pasti." langsung Lussya dan Pamella menyalami tangan Abah nya itu.

Setelah kepergian Abah, Lussya dan pamella langsung bergegas ke kamar mereka untuk menyiapkan pakaian mereka masing2. Namun mereka masih dalam suasana canggung satu sama lain saat ini. Pas sekali sekarang Pamella sedang memegang boneka yg diberi oleh Erick malam tadi.

"Sya.." panggil Pamella pelan.

Tidak ada jawaban dari Lussya, ia masih sibuk memasukkan barang2 nya kedalam koper. Dan sesekali memastikan supaya tidak ada lagi barang yg tertinggal nantinya.

"Ini.. boneka dari E-rick bu-at lo.." Pamella mengatakan nya secara terbata2. Kenapa sanggat canggung sekali seperti ini.

Jelas2 ia pun tidak memiliki rasa dengan Erick jadi untuk apa ia merasa bersalah. Lussya seketika menghentikan kegiatan nya.

"Itu buat lu mel. Bukan buat gua" Jawab Lussya dingin. Sangat beda sekali dari ia yg biasanya.

Pamella hanya bisa tertunduk lesu mendengar jawaban saudarinya itu.
Kenapa ia sangat2 merasa bersalah saat ini, justru ia pun tidak pernah meletakkan harapan kepada Erick sedikit pun.

"Dari kak rio." Lussya memberikan satu kotak berwana biru tua kepada Pamella, sebelum ia beranjak pergi meninggalkan Pamella tanpa basabasi.

"Sya.." Pamella mencegat Lussya dengan panggilan nya. Tentu saja Lussya terhenti di balik pintu.

"Lo.. pu-lang bareng siapa?" Pamella langsung menghampiri Lussya.

"Taksi online. Gua duluan" Jawab Lussya singkat.

About PamellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang