Wiki Pangestuti
Nova Eka Lestari
Prefti Sela Yuliarti
Tria Ailia Mulya
Berseragam putih abu-abu, terasa menyenangkan daripada SD-SMP. Masa puber tumbuh, berteriak sana-sini, mengagumi teman cewek dan cowok, mulai dari yang biasa-biasa saja sampai luar biasa dan merupakan masa-masa pemberontakan. Awal memasuki SMA, saya selalu membayangkan wajah-wajah sangar kakak kelas dan MOS yang banyak aturannya bagi siswa baru, juga kakak kelas yang sok berkuasa. Besok telah tiba di mana MOS dimulai.
Sinar mentari di pagi hari menyilaukan mata Tasya yang masih terpejam. Bundanya yang sedang membuka gorden kamarnya dan tak lupa juga membangunkan Tasya, sang anak tercinta.
"Tasya sayang, bangun, Nak. Sudah hampir pukul tujuh, loh. Bukannya hari ini kamu pertama MOS? Bangun sayang," ucap Sang Bunda sambil menggoyang-goyangkan tubuh anaknya ini.
"Bentar lagi, Bun. Belum jam tujuh aja kok ribet banget, sih! OMG! Apa, Bun? Hampir jam tujuh? Kenapa Bunda gak bangunin Tasya jam enam!" ujar Tasya sambil melompat dari tempat tidurnya dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi paginya.
Setelah beberapa menit, Tasya sudah memakai seragam lengkap dan tak lupa juga menyiapkan peralatan-peralatan MOS yang akan dilakukan hanya hari ini saja. Tasya sangat bersyukur karena biasanya MOS dilakukan dalam waktu dua atau tiga hari. Tasya pun segera mengambil kunci mobilnya dan segera bergegas ke sekolah tanpa sarapan dan tak lupa berpamitan kepada Sang Bunda.
"Ya, aku, Tasya Fransiska, adalah salah satu dari murid baru di SMA Garuda, di mana masa biru putih telah terganti dengan putih abu-abu. Aku tidak terlalu menonjol seperti anak-anak yang lainnya, ya, biasa-biasa saja, itulah aku. Saat MOS berjalan, semuanya yang berkenalan denganku senang karena menurut mereka aku menyenangkan. SMA Garuda tidak luas, teman-temanku juga menyenangkan, dan aku cukup senang dan nyaman dengan sekolahku ini."
