Sudah beberapa minggu dari kejadian itu, Shiela dan Jungkook tak pernah
bertemu. Hari demi hari Shiela merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, ia merasa tidak enak badan setiap harinya. Kemudian Shiela meminta kepada kakaknya dan Bambam untuk mengantarnya ke rumah sakit.“Kenapa lu baru ngasih tau kita kalo lu dari kemaren gak enak badan sih dek? Seharusnya kan dari kemaren kita ngantar lu ke rumah sakit.” Taehyung merasa jika adiknya sangat telat memberi tahu kan keadaannya.
“Iya, bener kata kakak maneh! Kita kan bener-bener khawatir sama maneh! Ih aing mah sebel sama maneh! Kejadian yang kemaren aja maneh baru kasih tau! Maneh teh sahabat macam apa?” Lagi-lagi Bambam hanya bisa menyerocos
karena kelakuan sahabatnya.“Macam-macam! Udah berisik lu panjul, masih untung gue kasih tai!” Shiela sedikit berteriak untuk membuat Bambam menutup mulutnya.
Masih banyak lagi perdebatan mereka bertiga di dalam mobil itu, hingga
mereka sampai di rumah sakit. Setelah Shiela diperiksa oleh dokter, mereka semua terkejut atas hasil pemeriksaannya. Bahkan Taehyung terus mengulang pertanyaannya, ‘apa hasil pemeriksaannya tidak salah dok?’Bagaimana tidak mereka terkejut, karena hasil dari pemeriksaan Shiela bukan demam atau yang lainnya, tapi dia sedang berbadan dua. Taehyung agak sedikit bingung dengan keadaan, kesal kepada Jungkook, tapi juga senang karena dia akan punya keponakan.
Dan saat mereka kembali kedalam mobil untuk perjalanan pulang, mereka kembali berdebat.
“Kata dokter teh usia kandungan maneh udah dua minggu, itukan berarti beberapa hari setelah kejadian eta. Wah maneh teh subur pisan! Minum jamu apaan maneh?” Bambam menggoda Shiela dengan berkata seperti itu.
“Diem lu panjul! Gak ada hubungannya tai!” Shiela merasa dongkol karena Bambam selalu saja mengatakan hal-hal yang tidak ada hubungannya.
“Ih kan udah aing bilang, nama aing teh bukan panjul tapi Bambam! Maneh teh suka linglung, dasar nenek-nenek!” Bambam tidak terima jika ia selalu dipanggil dengan nama panjul.
“UUUUHHHH..... Gua tampol juga lu lama-lama!” Dan untung saja Shiela bisa menahan diri agar tidak menampol sahabatnya.
Sedari tadi Taehyung hanya tertawa sembari fokus dengan jalanan, ia juga sedikit berpikir kalau adiknya itu selalu bisa mencairkan suasana. Bahkan ketika adiknya itu sedang tertimpa masalah besar seperti saat ini.
“Dek! Kita mau ngomongin soal ini ke bonyok gimana? Kapan? Lu siap?”
Sebenarnya Taehyung agak ragu dengan pertanyaan yang ia lontarkan kepada adiknya, ia takut kalau adiknya akan tersinggung dan marah. Tapi ternyata...“Nanti malem Mama sama Papa kan pulang dari Delhi, kita bicarain besok aja gimana? Gak papa kan kak?” Jawab Shiela agak sedikit menimang-nimang jawabannya sendiri.
“Seriusan besok?” Taehyung agak sedikit terkejut dengan jawaban sang adik.
“Ya lebih baik kek gitu, dari pada ntar mereka tau dari orang lain kan itu yang bikin mereka bakalan marah sama kita! Lu inget gak kak dulu kan lu pernah dituduh nganu anak orang?” Shiela terus meyakinkan Taehyung.
“Iya gue masih inget banget, waktu itu bonyok ampe marah banget ama gue. Untung ada lu yang bantuin gue, biar bisa jelasin yang sebenarnya ama bonyok. Lu tuh emang adek penyelamat gue! Jadi sekarang gue yang bakal jadi kakak penyelamat buat lu!” Taehyung merasa bangga memiliki adik seperti Shiela.
“Hehehe... Thanks ya kak!” Shiela hanya membalas pujian dari kakaknya dengan senyuman yang lebar dan manis.
“Kalian teh lebih cocok pacaran dari pada kakak ama adek!” secara tiba-tiba Bambam ikut dalam percakapan antara adik dan kakak di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Baby
Fanfiction"Mereka tidak bersalah, yang salah adalah apa yang telah kita lakukan" -Shiela "Maafkan aku atas apa yang telah aku lakukan! Aku adalah pria yang buruk untukmu! Bayi itu anakku, dan izinkan aku untuk jadi ayahnya!" -Jungkook