Di sebuah ruangan yang kosong, hanya ada cermin besar, sebuah Air Conditional, dan sebuah speaker besar, juga enam orang gadis cantik. Yup mereka adalah geng GFriend, mereka tengah berlatih dance.Mereka dikenal sebagai geng ciwi-ciwi cantik, kece dan anak dancer. Mereka itu terkadang bersaing dengan Bangtan, dan terkadang mereka juga saling berkolaborasi.
Dan salah satu membernya adalah mantan kekasih dari Jungkook, yaitu Jung Eunbi. Dia lebih sering dipanggil Eunha, tapi bukan Eunha yang akan kita bahas kali ini. Melainkan leader dari GFriend, yaitu Sowon.
Saat berlatih dia terlihat sangat tidak fokus, lupa akan gerakan tari, bahkan lupa akan part miliknya. Member lain dibuat kesal karena keteledoran Sowon, mereka serentak berteriak kepada Sowon ketika leadernya itu membuat kesalahan.
"Iihhhh..... Eonnniiiiii....!!!" All Member.
"Mianhae.... Mianhae gua gak fokus hari ini, lagi ada yang gua pikirin hari ini hehehe" Jawab Sowon sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Mikirin apa? Biasanya kalo orang lagi kepikiran sesuatu itu mukanya asem, gak bersemangat. Lah ini kok kaya orang gila?!" Tanya Yerin mengintai ekspresi Sowon.
"Hehehe... Gakpapa" Sowon lagi-lagi hanya membalas dengan cengengesan, membuat member yang lain penasaran akan apa yang sebenarnya terjadi pada leader mereka.
"Iiihhhhh Eonnnniiiiiii.....!!!!" Mereka semua kemudian geram dan menyerang leader cantik itu.
🍁🍁🍁
"Lu gak kepo gua lagi bahagia gara-gara apa?" Seokjin bertanya pada si kocheng alias Yoongi, dia terlihat tidak excited sama sekali untuk mendengarkan cerita telenovela milik Seokjin.
"Peduli gua apa?!" Dengan enteng Yoongi menjawab seperti itu.
"Hmm niat mo curcol jd males gua" Seokjin frustasi setelah mendengar jawaban dari sang Kocheng.
"Yaudah pergi aja sana, silahkan" Tangannya bergerak untuk menunjukkan arah pintu, dengan wajahnya yang datar seperti tembok.
Dengan begitu Seokjin menuju pintu rumah pohon, kemudian mulai menuruni tangga. Niat ingin pergi begitu saja, Seokjin malah melihat seorang tampan sedang bersandar di pohon yang sama.
Jimin rupanya, diam dan merenung, melipat kedua tanganya di depan dada bidang miliknya itu. Terselip dalam fikiran Seokjin, dimana ingatan itu muncul, Jimin adalah seseorang yang pandai menyembunyikan sebuah rahasia milik kawan-kawan nya.
Mungkin jika ia mengatakannya pada Jimin, dia bisa menyimpan rahasia nya sampai waktu yang tidak ditentukan...
"Eh paimin ngapain ngelamun disitu?! Kesambet Jin tau rasa lo!" Sapa Seokjin membuat Jimin terkejut dan terbuyar dari lamunannya.
"Kan lo Jin nya bangsd!"
"Lah iya ya" Jawab Seokjin sembari cengengesan tidak jelas.
"Hari ni lo freak banget sih Hyung?! Sebenernya tiap hari lo freak sih, tp hari ni entah kenapa makin freak aja rasanya" Jimin berusaha meledek tingkah laku Seokjin yang memang sangat aneh.
"Lo nanya atau ngeledek sih sebenernya?" Seokjin merasa apakah ini akan sia-sia jika ia mengatakannya kepada Jimin?
"Yaelah baperan, mo apa lo hyung? Butuh curcol? Sini ama gua aja, idup gua jadi sepi kalo kagak ada yang curcol ama gua"
"Tumben pinter, belajar psikolog dari mane lu?" Kini gantian Seokjin yang meledek Jimin.
"Dah lag gausah banyak cincong, lu mo curcol soal apaan?!" Jimin mulai merasa geram dengan Seokjin yang mulai bertele-tele.
"Iye sabar ngapa, gua butuh waktu buat mikir, bingung gua mo mulai dari mana"
"Buruan, ntar ganteng gua luntur nih kalo lo kelamaan" Jimin sedikit ngegas agar Seokjin mempercepat acara berfikir nya itu.
"Jadi gini..." Seokjin menggantungkan kalimat nya, membuat Jimin sang pendengar setia merasa geram bukan main.
"Gua poling in lop sama seseorang"
"Cewek atao cowok nih?!" Terlontar pertanyaan nyeleneh dari bibir sexy Jimin.
"Cewek lah! Lo pikir gua homo!" Dengan kesal Seokjin menoyor kepala Jimin pelas.
"Saha nami na atuh?" Tanya Jimin dengan logat Sunda, mengikuti gaya Hoseok.
"Lo tau Sowon anak geng GFriend kan?" Tanya Seokjin hati-hati dan terkesan berbisik.
"Si eta???!!" Jimin malah terkejut dan melantangkan suaranya.
"Ih cocot lu dikecilin dong! Yang lain tau cem mana?!" Dengan sigap tangan Seokjin menyomot bibir Jimin agar diam.
"Ya maap" Jimin menjawab dengan wajah yang masam.
"Bacot lu pada! Gua juga denger kali, jadi gausah disembunyiin"
Ternyata seseorang muncul dari balik pohon, dia adalah seorang tampan Kim Taehyung...
"Lu ngapain di situ Tet?" Tanya Seokjin basa-basi.
"Buang air kecil! Engga deng cuma mo nyari angin doang, di dalem pengap" Jawab Taehyung beralasan.
"Lo denger semua?" Tanya Seokjin sekali lagi untuk memastikan apa saja yang sudah didengar oleh alien tampan yang satu ini.
"Semuanya" Singkat, padat dan jelas bagi Taehyung.
"Semua!?" Tanya Jimin terkejut.
"Lo juga mau gua rahasiain ini dari yang lain?!" Tanya Taehyung pelan kepada Seokjin.
"Kalo bisa sih iya, gua pengen nya gitu" Jawab Seokjin sedikit menimbang pertanyaan dari Taehyung.
"Ok, gua juga bisa kok jaga rahasia, tapi ada satu syarat" Kemudian muncul smirk devil dari seorang Taehyung.
Apa yang sebenarnya ada di dalam fikiran Taehyung saat ini? Mencoba memanfaatkan keadaan ini kah? Atau apa?
"Apaan syaratnya?" Seokjin sedikit merasa khawatir akan syarat yang diajukan oleh kawan nya itu.
Mata Seokjin dan Jimin kini tertuju pada pria tampan yang berada di hadapan mereka saat ini, berharap esok masih dapat bernafas. Bertanya-tanya dalam otak, apa yang akan dilontarkan Taehyung untuk sebuah syarat?!
Bersambung 🍁🍁🍁
Yeay akhirnya author kembali setelah berbulan-bulan ga update 😚 maap ya ga nongol-nongol 🙇 author nya sibuk ngehalu 😉 gimana nih kabar kalian? Terimakasih buat kalian semua yang udah setia nungguin cerita ini dan karena kalian Twins Baby bisa tembus 22 ribu kali dibaca 😭😍 jangan lupa vomment nya ya manteman 🙇 karena itu sangat berarti bagi author 😊 love you all 😘
Salam cinta untuk kalian dari Author asesakhan 😊😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Baby
Fanfiction"Mereka tidak bersalah, yang salah adalah apa yang telah kita lakukan" -Shiela "Maafkan aku atas apa yang telah aku lakukan! Aku adalah pria yang buruk untukmu! Bayi itu anakku, dan izinkan aku untuk jadi ayahnya!" -Jungkook