9.

2.9K 76 2
                                    

Jauh di dalam lubuk hati Jin ia merasa kecewa dengan dirinya sendiri, namun di sisi lain ia juga merasa bahagia dengan apa yang sedang temannya rasakan. Kenapa kecewa? Karena ia merasa harusnya dialah yang bisa menjadi pendamping hidup Shiela, menjadi ayah dari anak Shiela, tapi dia terlambat menyatakan perasaan cintanya pada Shiela.

Tapi kenapa dia juga bahagia? Siapa sih yang tidak ikut bahagia jika memiliki seorang teman yang hidup nya kini dipenuhi dengan kebahagian?! Jin merasa bahagia melihat pasangan Jungkook dan Shiela bahagia, tapi dia punya rasa ingin memiliki apa yang dimiliki oleh Jungkook, dan yang tidak ia miliki yaitu
Shiela.

Apa yang selama ini bergulat di fikiran Jin ketika ia melihat pasangan Jungkook dan Shiela dipenuhi oleh rasa cinta? Tidak ada yang tau, karena Jin selalu memendam rasa itu sendirian, dalam-dalam. Jin selalu menutupi rasa di dalam hatinya dengan akting yang luar biasa, layaknya oppa-oppa atau ahjushi-ahjushi yang ada di drama korea, agar tidak ada yang tau, dan tidak ada hati yang tersakit.

Jin membiarkan hatinya sendirian terluka, tak ada yang boleh mengetahuinya, tak ingin membuat yang lain khawatir, dan tak ingin mengorbankan hati siapapun hanya karena rasa cintanya pada Shiela.

Tapi apakah ia akan terus seperti ini? Memendam rasa sendirian, rasa cinta dan sakit hati yang menjadi satu. Sampai kapan ia menunggu kesempatan kedua yang tak kunjung datang. Tak ada celah bagi Jin untuk memasuki hati Shiela yang kini sudah dipenuhi oleh cinta dan kasih sayang dari Jungkook.

Dia sempat berfikir sejenak, akankah cinta yang lain datang dan menerimanya jika ia mau melepaskan cinta untuk Shiela, hingga kini ia masih belum melihat tanda-tanda cinta yang lain itu datang padanya. Sehingga ia harus memutar balik arah, kembali untuk mencintai Shiela, yang jelas-jelas sudah menjadi milik Jungkook sahabatnya sendiri untuk selamanya.

Dia pernah bertanya pada hatinya, kapan rasa ini akan memudar dan hilang?

__---__

Shiela masih belum kunjung melahirkan, walau air ketubannya sudah banyak yang keluar. Tapi bayi yang ia kandung masih belum ada tanda-tanda untuk keluar. Dokter menyarankan pada Shiela untuk disuntik mulas, agar merangsang bayi keluar. Karena jika ditunggu lebih lama lagi, maka bayi akan kekurangan air ketuban di dalam, dan beresiko pada kematian.

Shiela akhirnya mau untuk disuntik mulas, dan beberapa menit kemudian persalinan dimulai. Dokter dan suster mulai masuk ke dalam ruang bersalin, Jungkook tetap setia menemani Shiela. Di luar ruangan itu ada keluarga Kim dan keluarga Jeon, yang sedang harap-harap cemas.

“Tarik napas! Buang! Tarik napas! Buang! Perlahan! Rileks!” Dokter Clara terus
mengarahkan Shiela agar tetap rileks dan tidak tegang.

“Huuuuuuh.....” Shiela berulang kali menarik dan membuang nafasnya secara teratur.

Keringat bercucuran, membuat surai pendek nya itu menjadi lepek. Begitu juga dengan Jungkook, dia terus menggenggam tangan Shiela kuat-kuat. Terus membimbing Shiela untuk menarik dan membuang nafas.

“Come on baby! Tolong bantu bunda ya, cepat keluar sayang” Jungkook dengan rasa yang tidak tega dengan keadaan istrinya itu terus melihat kearah perut besar di depannya yang tak kunjung mengecil.

“Ayo Shiela, tarik napas dalam-dalam, dan dorong!” Dokter Clara terus menginstruksikan dengan lembut.

“Huuuuuhhhh.... Eeeeeeennnnnngggggg......” Dengan dorongan sekuat tenaga...






























akhirnya...



“owek...owek...owek...” Tangis bayi memecah suasana di dalam maupun di luar ruangan bersalin itu.

“Ayo Shiela, tarik napas lagi, dan dorong lebih kuat lagi!” Dokter Clara tetap tenang.

“Satu Baby lagi Shie, kamu pasti bisa sayang” Jungkook berusaha menyemangati Shiela, yang mulai lelah dengan aktifitasnya menarik dan membuang nafas.

“Huuuuuuuhhhhh....... Eeeeeennnnnnnnng.....” Dorongan yang tak sekuat awal berhasil membuat si bungsu keluar menuju rumah baru.

“owek...owek...owek...” Akhirnya proses bersalin Shiela telah usai.

__-__

Shiela kini tengah terbaring lemah di atas ranjang ruang inap nya dan masih dalam keadaan tidak sadarkan diri akibat proses persalinan yang melelahkan, Jungkook selalu setia menemani Shiela. Sampai suster memanggilnya untuk pergi ke ruangan di mana bayi nya berada.

“Mah tolong jaga Shiela sebentar ya aku harus Adzanin bayi nya dulu” Pintanya pada Ibu dan Ibu mertua nya, sedangkan Ayah dan Ayah mertua nya sedang asyik mengobrol di luar ruangan.

“Iya tenang aja kita bakal jagain kok, gak akan diculik” Jawab nyonya Jeon dengan nada bercanda.

Jungkook hanya cengar-cengir menanggapinya, setelah itu ia pergi bersama suster menuju ruang bayi.

🍁🍁🍁

Kini Shiela sudah dalam keadaan sadar, namun tubuhnya masih lemah. Tetap berbaring di atas ranjang rumah sakit yang terasa nyaman, belum lagi keberadaan Jungkook di sisinya.

Jungkook ikut berbaring di ranjang dengan posisi menyamping menghadap sang istri tercinta, juga tangannya yang selalu membelai lembut surai istrinya itu.

"Shie... Si kembar mau kita namain apa ya?" Tanya Jungkook bimbang.

"Hmmm... Entah, menurut kakak sih bagusnya apa?" Shiela juga merasa bingung, karena sedari awal mereka tidak terburu-buru memberikan nama untuk si kembar.

Alhasil mereka belum sempat memberikan nama untuk si kembar yang kini telah lahir ke dunia.

"Hmmm... Gimana kalo Jeon Kookie sama Jeon Eunkook? Lucu ga?" Tanya Jungkook bersemangat.

"Lucu sih tapi apa ga terlalu imut buat si baby boy?" Saran Shiela, karena dia merasa agak sedikit aneh bila putera nya diberi nama seperti itu.

"Iya juga sih, terus apa dong nama buat baby boy nya? Kan baby girl udah fix nih Jeon Eunkook" Jungkook berusaha berpikir keras sembari menggaruk kepala nya, merasa kebingungan.

"Jeon.... Hheuuuffffttt aku sudah menyerah tidak tahu lagi mau memberi nama si baby boy apa" Jungkook benar-benar kehabisan ide.

"Yaudah mending kita pikirin lagi besok, sekarang kakak istirahat aja ya, kan dari tadi udah cape ngurusin aku sama si baby"

"Yaudah ok, kamu juga ya bobo aja, aku bakalan terus temenin kamu di sini, kalo butuh apa-apa bangunin aku aja" Perintah Jungkook sembari memposisikan tubuhnya untuk tidur di samping Shiela.

"Siap pak komandan!" Shiela menuruti perintah suaminya sambil mengacungkan jempol tepat di hidung Jungkook.

"Sini jari nya aku masukkin nih" Jungkook berusaha memasukkan ibu jari Shiela ke dalam lubang hidungnya, berusaha mencairkan suasana seperti biasanya.

"Ih ih jorok ih..." Shiela dengan sekuat tenaga berusaha mengambil kembali tangannya dari gengaman paksa Jungkook.

"Suruh siapa ditaruh di idung aku?!" Protes Jungkook.

"Udah-udah ah bobo! Brisik aja!"

"Iya-iya salahin aja aku, wanita mah emang selalu benar"

"Emang iya...!" Jawab Shiela dengan senyum meledek.

Kemudian mereka berusaha tidur dengan memposisikan tubuh mereka agar nyaman sembari berpelukan.


Tbc.

Jiah author juga mau dungs bobo sambil berpelukan 😆 ada saran ga nih dari para readers buat nama baby boy nya Jungkook sama Shiela? Author bakalan sangat berterimakasih kalo ada dari kalian yang mau menyumbang saran nama 🙇 karena sebenernya author juga bingung mau kasih nama apa buat si baby boy nya mereka 😭

Twins BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang