4. Angin yang menerpa kita

148 39 4
                                    

Dipublikasikan pada 5 November 2019

Happy Reading Guys~
Enjoy~

"Wah, disini anginnya sejuk ya? Angin sepoi-sepoi~". Tanya Lukas dengan Yuki sambil merasakan angin sepoi-sepoi ini dan menghirup udara di lingkungan daerah ini.

"Yah~ kamu benar di daerah ini anginnya sangat sejuk kalau sudah malam gini, waktu aku sama keluarga aku disini aku dan keluargaku selalu ada diluar rumah atau duduk di depan teras rumah untuk menikmati angin sepoi-sepoi yang sejuk nan segar ini~" Balas Yuki dengan membuang nafas dengan lembut.

"Eh, ayo duduk dulu di kursi taman"

"Eh, gak usah Ki aku juga mau pulang kok udah malam ini"

"Ayolah kita sambil duduk ngobrol nya, karena masih banyak pertanyaan mu keknya ku lihat".

"Hehehe, Iyaa. Baiklah aku ikut kata mu".

"Okey, makasih...".

Yuki pun sembari mencari kunci pagar nya dari dalam tas ransel berwarna merah muda nya itu.

"Yes! dapat".

Dia pun membuka pintu pagar nya dengan teliti dan saat dirinya akan mendorong pintu pagar nya ada sepasang tangan kekar yang memegang tangan lembutnya itu.

Jadi, guys~... Pintu pagar rumah si Yuki pagar besi yang bergeser ke samping itu.

"Biar aku membantu mu" Lukas memberikan bantuan dengan senyuman simpul nya itu.

"Oh,- makasih" balas nya dengan sedikit gugup.

"Wah~... tangan Lukas ini kekar banget pasti dia ini orang nya pekerja keras sekali walaupun dia bukan buruh kasar tapi bisa aku lihat dari genggaman tangan nya kepada ku yang lembut saat dia menyentuh tangan ku yang berkulit putih cerah ini, aku salut sama dia" Memuji Lukas dalam hati.

"Ayo masuk kak".

"Okey~, permisi...".

Kemudian mereka duduk di kursi taman yang bercat putih, didekat nya ada suara percikan air dari air mancur yang berukuran sedang didekat mereka dengan juga ditemani lampu-lampu taman yang berwarna kuning dan putih.

"Rumah mu bagus ya, lingkungan nya juga enak dipandang, seger, sejuk pokoknya enak ya tinggal disini, by the way yang mencari tempat untuk menjadi rumah kalian siapa?"

"Papah, papahku yang mencari tempat tinggal dan rumah ini".

"Beliau berarti saat mengerti dan paham untuk mencari tempat tinggal keluarga nya yang nyaman dan aku percaya dia adalah suami dan menjadi papah yang baik bagi kalian sekeluarga ".

"Yups, kamu benar papah memang papah yang terhebat dan terbaik bagiku dia sangat mencintai istri dan juga kami anak-anak nya".

"Aku kagum mendengar kebaikan beliau"

"Terimakasih ya".

"Emm, ntar tadi kamu bilang anak-anak? Berarti kamu ada saudara dong? Bukan anak tunggal berarti?".

"Iyaa aku bukan anak tunggal . Aku ada saudara kami bertiga aku punya 1 kakak laki laki dan 1 adik laki-laki juga".

"Berarti kamu anak tengah dong?".

Faithfully Love You 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang