Dinner with Mr. Wu

4.3K 385 77
                                    

Mata Kris berbinar tiap kali bercerita tentang perempuan yang ia temui di toko bunga kemarin. Kris tak henti berdecak kagum pada wajah manis nan rupawan milik gadis itu. Hebatnya sosok cantik itu bisa menghapuskan perasaan menggila Kris pada Zitao yang sudah tertanam berbulan-bulan yang lalu. Seolah ini sebuah mantra atau magic yang langsung bekerja dalam hitungan detik.

Yibo menggelengkan kepala berulang kali, berusaha menolak untuk percaya pada ucapan Kris yang sudah tersemat sebagai bucin Zitao. Namun tiap kali Yibo mencari kebohongan dimatanya, yang ia temukan hanyalah ekspresi kekaguman yang mendalam di mata temannya itu.

"Bagaimanapun bantu aku mencari tau tentang dia ...." Pinta Kris penuh harap, sambil dengan ekspresi memohon yang membuat Yibo ingin tertawa, karena tidak biasanya direktur dari Wu corp ini memasang tampang melas. Biasanya dia yang ahli membuat orang mengemis bantuan padanya.

Bersamaan dengan itu, pintu kamar Yibo diketuk.

"Yibo,apa kau di dalam?" suara ibunya terdengar dari luar.

"Iya mom, masuklah ...!"

Nyonya Wang membuka pintu kamar Yibo yang tidak dikunci, terkejut melihat Kris tengah duduk santai di sofa sambil menyesap minuman,melihat Nyonya Wang Kris langsung bangkit dan memberi salam. Nyonya Wang tersenyum, ia memang menyukai Kris berteman dengan Yibo, sebab Kris adalah putra konglomerat terkenal pemilik casino terbesar di Beijing. Tentu kedekatan Yibo dengan Kris bisa membantu untuk membangun relasinya dengan perusahaan milik  ayah Kris.

"Apa yang membuat tuan muda Wu kemari?" tanya ibu Yibo.

"Tidak ada hal penting, hanya ingin mengunjungi kawanku," jawab Kris lalu merangkul pundak Yibo.

"Kalau kau sudah disini, bagaimana jika ikut makan malam bersama?"

Kris tersenyum dan mengangguk menyutujui ajakan ibu Yibo.

Tanpa Kris tau, satu anggukan kecil itu akan merubah hidupnya juga hidup temannya.

*

Yibo mendengus kesal, berkali kali menggerutu sambil memasang kancing kemejanya.

"Kenapa kau ini, kudengar dari tadi kau terus saja mengoceh?" tanya Kris begitu keluar dari kamar mandi.

"Aku benar-benar kesal pada Mommy,kenapa dia sangat senang memaksakan kehendak?" ujar Yibo masih dengan raut wajah kesal.

Kris mencari baju di lemari Yibo sambil menanggapi geraman Yibo.

"Apa yang dilakukan ibumu?"

"Dia ingin menjodohkanku dengan wanita pilihannya, dan sekarang wanita itu dan keluarganya akan datang untuk makan malam."

Kris tertawa seperti mendengar lelucon.

"Baguslah jika ibumu memaksamu menikah, setidaknya kau akan berhenti mengejar pria yang kolot itu."

Yibo langsung memukul lengan Kris dengan keras.

"Jangan menjelekkan gege di hadapanku, atau kubuat bibirmu tak bisa bicara lagi," teriak Yibo bertambah kesal.

"Dia tidak kolot, dia hanya terlalu polos dan itu yang membuatku jatuh cinta padanya."

Yibo mulai membayangkan senyum polos dari bibir mungil bertahi lalat yang sangat Yibo rindukan sekarang.

"Dasar bucin ...!" teriak Kris membuyarkan lamunan Yibo tentang sosok Xiao Zhan.

"Hei kau juga, sesama bucin jangan saling meledek ...!"

Yibo dan Kris saling tertawa.

*

Yibo turun terlebih dahulu menuju ruang makan, sedang Kris masih memakai baju, sebab sedari tadi ia tidak menemukan baju yang pas,karena ukuran celana Kris lebih panjang dari celana Yibo. Pada akhirnya celana tuan Wang yang Kris pakai.

Waiting For You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang