チャプターV

158 38 0
                                    

Pemuda Lee berdiri di depan bazar. Ia berniat untuk membeli pakaian hangat yang baru karena sebentar lagi musim dingin akan tiba.

"Hei, kau di sini?"

Awalnya, Minho sempat terkejut dengan tepukan tiba-tiba di bahunya.

"Kak Chan? Iya, aku ingin membeli beberapa pakaian hangat untuk persiapan musim dingin."

Mereka masuk ke dalam bazar dengan Chan yang merangkul bahu Minho.

"Kau tahu?" Chan melirik ke arah lain. "Hari ini diskonnya sangat besar. Beruntung sekali kau ke sini."

Minho langsung melihat sekeliling. Benar, banyak sekali papan bertuliskan diskon dengan jumlah yang cukup besar. Bahkan hingga mencapai diskon tujuh puluh persen.

Ia tidak menyesal telah datang malam-malam begini.

Tiba-tiba, matanya menangkap sesuatu.

"Han Jisung!"

Chan menoleh ke arah Minho dan menatapnya bingung. Dilihatnya Minho sedang melambaikan tangan.

"Kau sedang apa?" Chan bingung karena mendapati Minho dengan ekspresi kecewanya.

"Aku memanggil temanku, tetapi ia tidak mau ke sini."

"Kenapa tidak kau saja yang menghampirinya?"

Minho menggeleng. "Dia sudah menghilang."

Chan hanya membulatkan mulutnya. Lalu ia melihat-lihat barang dagangan.

"Cepat cari apa yang kau butuhkan. Hari ini yang datang cukup banyak. Jangan sampai kehabisan!" pesan Chan. "Kalau kau sudah selesai, langsung pulang saja. Tidak usah menungguku. Hehe."

"Baiklah, aku ke sana ya."

Setelah mendapat anggukan dari rekan kerjanya, Minho segera melesat ke stand khusus baju hangat dan mulai mencari kebutuhannya.

Saat sedang asyik memilih baju hangat, ia dikejutkan oleh suara seseorang.

"HEY!"

Minho terlonjak ke belakang. Untung saja ia tidak menabrak rak baju yang berada tepat di belakangnya.

"Hehe, maaf ya telah mengejutkanmu."

Tanpa Minho menoleh, ia sudah mengetahui bahwa pelakunya adalah seorang adik kelas yang akhir-akhir ini selalu bertemu dengannya.

"Bahkan kau mengikutiku hingga ke tempat ini."

Han Jisung hanya bisa menggaruk tengkuknya. Tidak bisa mengeluarkan sepatah kata sebagai alasan untuk Minho yang kini telah berjalan ke arah rak baju lain.

Pemuda Han itu dengan cepat menyusul kakak kelasnya.

"Kau mau mencari baju hangat juga?"

"Tidak, kak." Minho menoleh ke arah Han Jisung.

"Lalu, kau sedang apa di sini?"

"Hanya melihat-lihat saja. Kebetulan rumahku tak jauh dari sini."

Minho hanya menganggukkan kepalanya dan kembali mencari baju hangat yang pas untuknya. Tak berniat untuk melanjutkan percakapan dengan pemuda yang berdiri di belakangnya itu.

寂しい (Lonely) • Lee KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang