プロローグ

607 79 4
                                    

Namanya Lee Minho.

Hobinya menyendiri di perpustakaan. Entah untuk belajar atau sekadar menumpang Wi-Fi.

Ia tidak memiliki seorang teman.

Bukan karena tidak ada orang yang ingin berteman dengannya, justru sebaliknya.

Akan tetapi, Minho lebih nyaman dengan kesendiriannya.

Minho termasuk murid terpintar di sekolahnya. Bahkan ia sering mengikuti olimpiade.

Para guru sangat menyukai dan menyayanginya.

Orang tuanya sudah berpisah saat Minho masih menduduki bangku kelas satu SMA.

Awalnya, ia disuruh memilih untuk ikut dengan siapa.

Tetapi, ia lebih memilih untuk tinggal sendiri di sebuah apartemen kecil yang berada di tengah kota.

Hari-harinya terasa sangat membosankan.

Kegiatan yang dilakukan hanya bangun tidur, mandi, sarapan, berangkat ke sekolah, pulang, dan tidur.

Hari libur ia manfaatkan untuk bekerja di sebuah cafe.

Minho sangat menyukai pekerjaannya. Karena, ia dapat melihat orang-orang yang sedang asyik mengobrol sambil sesekali menyesap minuman buatannya.

Tetapi, tidak untuk kali ini.

Untuk pertama kalinya setelah ia satu tahun bekerja, Minho membenci pekerjaannya.

Ia dapat melihat dua insan yang bertengkar setelah mencicipi es kopi buatannya.

Sang wanita berkata bahwa es kopi itu terlalu pahit sehingga tidak dapat dinikmati. Sedangkan sang pria berkata bahwa es kopi yang pahit lebih enak untuk dinikmati.

Minho berjalan ke arah dua insan tersebut sambil membawa segelas susu cokelat dingin dan memberikannya pada sang wanita yang memiliki visual bak dewi.

"Jika terlalu pahit, es kopinya tidak usah diminum, nona."

Setelah itu, Minho kembali ke tempatnya bekerja. Ia dapat melihat wanita itu tersenyum sembari menganggukkan kepalanya.

Namun, ia tak berniat untuk membalas senyuman wanita itu.

寂しい (Lonely) • Lee KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang