Enternal Day

1K 135 6
                                    

   Bus tur yang akan mengantar siswa siswi SMA Yisu sudah menunggu didepan gerbang sekolah pagi ini.Setiap murid memasuki bus sesuai dengan kelas tidak terkecuali Zura ia sudah duduk manis dikursi tengah tepat disamping jendela sibuk mengotak atik kamera yang ia temukan waktu lalu mencari sesuatu yang bisa ia jadikan petunjuk untuk memecahkan kasus teror.

Namun bayangan Renjun terus menganggu pikirannya ucapan Renjun semalam membuat dia binggung harus bagaimana jujur saja dia juga masih menyimpan rasa itu.Semalam saja Zura langsung masuk kekamar tanpa berucap apa-apa.

"Zura" tepukan pelan dibahu membuat gadis itu menoleh,Nana tersenyum kecil kearahnya memberi isyarat 'apakah dia boleh duduk disebelah Zura' tanpa ragu Zura mempersilahkan Nana gadis berkepang itu duduk bersamanya.

"Aku sudah dengar berita bahwa kau akan pindah,apa itu benar?" tanya Nana disela kesibukan Zura,gadis itu terkejut secepat itu berita kepindahannya tersebar.

"Yah begitulah ini semua aku lakukan mengingat pekerjaan Ayahku yang  dipindahkan" jawab Zura,tidak ada respon apapun dari Nana gadis itu diam saja membuat Zura binggung sendiri.

"Nana apa ada sesuatu?" Tanya Zura hati-hati,gadis disampingnya menggeleng lalu tersenyum.

"Aku merasa ada hal aneh saja saat aku mengenalmu kita seolah-olah adalah teman lama" jawabnya lalu keduanya tertawa bersama menggingat tentang pertama kali mereka berbicara begitu takut sekali.

Tak terasa bus tur telah berhenti didepan gerbang sekolah besar yang berada ditengah-tengah kota,didepan gerbang itu dipasang papan dengan bertulisakan selamat datang dalam bahasa China.

Saat menginjakan kaki dihalaman sekolah Zura disambut dengan beberapa pajangan lukisan yang sangat indah benar-benar festival seni yang menarik dan tak sedikit Zura melihat murid-murid yang berasal dari korea juga bersekolah disini.

Sibuk mengamati lukisan tiba-tiba saja Nana menarik ujung seragam milik Zura membuat gadis itu menoleh dengan tatapan bertanya.

"Ayo,kita harus segera keaula pertunjukan musik"ajaknya dengan tergesa-gesa,tanpa menunggu jawaban Zura gadis itu sudah lebih dulu menarik tangan Zura menuju pintu aula.

"Sepertinya aku harus ke toilet terlebih dahulu,kau masuk saja duluan aku akan menyusul" ujar Zura lalu berbalik arah meninggalkan pintu aula sedangkan Nana langsung memasuki ruangan.

#

Selesai dari toilet Zura berjalan dengan tergesa-gesa menuju aula dengan langkah berlari ia menyusuri setiap lorong karena letak toilet cukup jauh dari aula pertunjukan.Saat hendak berbelok menuju tangga tanpa sengaja ia menabrak seseorang sehingga keduanya terjatuh kelantai.

"maafkan aku" ucap Zura dengan rasa bersalah lalu bangkit dari posisi duduknya.

Pemuda yang ia tabrak itu ikut bangkit berdiri lalu memeriksa kamera ditangannya yang juga ikut terjatuh,Zura merasa masalahnya akan semakin rumit.

"Apa kamera milikmu rusak?" tanyanya  semakin merasa bersalah,pemuda yang berseragam sama dengannya itu mengangguk dengan kecewa.

"aku benar-benar minta maaf atas kejadian ini,apa kau terluka?" tanya zura lagi pemuda itu menggeleng dan terus berusaha mengotak atik kameranya.

Drett...drett
Zura semakin tidak tenang karena ada panggilan masuk berkali-kali dari Nana tentu saja temannya itu kahwatir melihat dirinya belum kembali dari toilet.

"Begini saja aku akan mengganti kamera milikmu jadi berikan nomor ponselmu agar aku bisa menghubungimu"Kata Zura memutuskan.

Ghost Light  |HRenjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang