D

1.1K 108 0
                                    


Ini kisah sekitar beberapa tahun yang lalu mengenai seorang gadis bernama Seulki dia adalah gadis sederhana dan ceria siapa saja menyukai dia disekolah.

Gadis itu semakin populer ketika dia masuk kesalah satu ekstrakulikuler disekolah banyak orang mengatakan disana pusatnya dewi-dewi berbakat mereka membentuk kelompok pemain piano terbaik disana.

Seulki bukan tanpa alasan masuk klub itu dia juga punya alasan dan tujuan lain yaitu mencari informasi tentang siswa laki-laki yang menjabat sebagai osis.

Dia bernama Wang Yuan sifatnya pendiam dia punya cirikhas sendiri yaitu mata birunya,dia tampan dan juga populer siapa saja menyukai dia namun dibalik itu semua dia adalah keturunan keluarga penyihir menjalankan berbagai ritual aneh adalah kebiasaannya dia punya kekuatan supernatural.

Nyatanya cinta sangat mudah merasuki mata dan hati orang lain Seulki menjadi sangat dekat dengan Yuan setelah pertemuan singkat diperpustakaan waktu itu.

Tidak semudah itu cinta berjuang karena Yiyang mengacaukan segalanya ia kerap kali menyiksa Seulki ketika jam pulang ataupun saat gadis itu bermain piano sendiri.

"Dasar gadis jalang kau menempel pada siapa saja sekarang kau mendekati Yuan " Yiyang menendangnya berkali-kali bodohnya Seulki tidak melawan dan tidak mengadu ia terlalu takut.

"Sudah kuperingati berkali-kali jauhi dia tapi tetap saja kau mencuri kesempatan" beberapa teman Yiyang  menyirami Seulki dengan air dingin tanpa henti setelah puas mereka meninggalkannya begitu saja.

Seulki pikir dia terlalu berani mendekati Yuan bahkan tidak memperhatikan akibatnya apa sekarang begini ia adalah bahan pembullyian disekolah.

Sore itu hujan turun Seulki memutuskan untuk tidak latihan mengingat bagaimana keadaan kacaunya saat ini wajah lebam dan bekas darah dihidungnya Yiyang melakukan rutinitasnya setiap pulang sekolah kepada Seulki.

"Hai" sapa seseorang dari suaranya saja Seulki tau itu adalah Yuan ia tidak bisa menghindar dari laki-laki itu sejauh apapun Yiyang memperingatinya.

"Hai,apa kau belum pulang?"Yuan mengeleng sebagai jawaban.

"Hujan masih lebat apa kau tidak membawa payung?" tanya Yuan yang menatap hujan semakin deras.

"Aku selalu membawanya tapi aku lebih suka menikmati hujan ini hingga reda" jawab Seulki sekenanya.

Yuan tersenyum getir ia menyadari luka lebam disudut bibir Seulki ia ingin bertanya prihal itu tapi Seulki tampak asik memandang hujan ia tidak ingin mengganggu.

"Kenapa tidak pulang duluan?" tanya Seulki sambil memainkan air yang jatuh ditelapak tangannya.

"Menunggumu" jawabnya singkat,raut wajah Seulki berubah takut ia tau Yuan menunggu jawabnya tentang pertanyaannya waktu lalu.

'Aku menyukaimu Seulki'

'apa kau mau jadi pacar ku?'

'Aku butuh waktu menjawabnya'

Hal itu menjadi bebannya saat ini ia tidak mau membuat Yuan sedih bahkan semuanya semakin pilu kala ancaman Yiyang terngiang-ngiang diteinganya.

"Soal pertanyaanmu waktu itu aku setuju"
Yuan sempat terkejut tapi sebisa mungkin ia menahan rasa kegembiraan itu.

"Terimakasih" ucapnya sembari mengulas senyum

#

Apa kalian tau itu akhir ceritanya satu minggu berlalu hubungan Yuan semakin baik dengan Seulki Yiyangpun tampak tidak peduli lagi dengan pasangan itu.

Seulki lega semuanya berakhir tapi ternyata ada permainan yang menantinya. Pulang sekolah Seulki diseret oleh empat gadis kedalam perpustakaan tidak lain itu adalah rencana Yiyang.

"Kau menyerahkan nyawamu secepat itu ternyata" Yiyang tertawa hambar sedangkan Seulki penuh dengan ketakutan.

"Kau akan mati perlahan ditanganmu sendiri. Cepat berikan ia air itu " perintahnya pada temannya yang lain.

Seulki dipaksa untuk minum air dari gelas itu rasanya seperti air putih biasa.

"Itu adalah obat untuk merusak sel saraf otak,kau tidak akan berfikir jernih obat itu merangsang seseorang untuk berbuat sesuatu diluar kendalinya" gadis itu tersenyum licik dan keluar dari tempat itu meninggalkan Seulki yang mulai merasakan reaksi berlebihan obat itu.

Hari mulai malam Seulki keringat dingin peluh dimana-mana obat itu bekerja dengan sangat cepat  ia merasa gusar semua kejadian yang ia alami seperti direka ulang kembali dibenaknya.

Dia putus asa,takut dan semancamnya,wajah pucat itu sudah tidak kuat menahan beban berat,Seulki berjalan seperti orang mabuk membongkar kotak besar disudut ruangan.

Sebuah tali panjang yang ia temukan dikaitkan pada besi yang memang sudah lama bergantung diruangan itu,diujung tali ia membuat sebuah lubang dan mengikatnya dengan sangat kuat.

Semuanya telah selesai dan telah terlambat gadis itu mati menggantung dirinya diruangan gelap tanpa jejak sehingga orang menyangka kalau ia mati karena keinginanya sendiri.

Sejak hari itu sekolah menjadi buah bibir orang-orang,berita pembunuhan itu tercetak dimana-mana bahkan Yuan menjadi orang yang tidak pernah diduga siapapun, ia menggumpulkan segala buku-buku ilmu hitam milik orang tuanya,melakukan segala ritual aneh hanya untuk memanggil dan bertemu Seulkinya.

'lilin yang gemar mencari yang hilang dan menghancurkan yang datang menerangkan yang gelap dan meredupkan yang paling terang adalah Wang Yuan sibintang biru'

'Sesuatu yang berwarna biru bercahaya beku,bisa mencair , dan mempunyai sisi gelap dan terang adalah lilin sicahaya hantu'

Segalanya sudah terjawab
Ingin lihat kisah ini benar-benar berakhir?

[bersambung]

Vote dan komen reader semua
Cerita ini belum berakhir kalau kalian belum lihat yang terakhir.

Pesan buat kalian dichapter terakhir kalian harus komen tentang ff ini.





Ghost Light  |HRenjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang