Hai, aku... Falisha.
Kamu tahu arti Rigel itu apa?
Rigel adalah bintang paling terang di rasi Orion dan bintang paling terang keenam di langit malam, dengan magnitudo visual 0.18. Meskipun memiliki penamaan Bayer "beta", Rigel hampir selalu lebih terang daripada Alpha Orionis.
Begitu juga dengan Rigel Dharma Gotham, yang menjadi sosok layaknya bintang paling bersinar di hatiku --kala itu. Hm, lebih tepatnya sepanjang lima tahun kemarin. Aku dan Rigel menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.
Kami mengenal saat masa SMA. Dan mulai berubah status yang awalnya teman menjadi kekasih ketika kami masuk ke perguruan tinggi. Tapi, hanya aku karena Rigel harus mendaftarkan dirinya mengikuti tes masuk Akademi Kepolisian.
Saat itu, aku mendukung sepenuhnya mengenai cita-citanya. Bahkan aku siap dengan hubungan jarak jauh selama dua tahun kalau dia diterima masuk Akademi Kepolisian. Bagiku tak masalah, toh kami saling mengejar impian bukan melakukan hal yang tidak-tidak.
Hingga suatu hari, impian Rigel terwujud dengan lolosnya dia pada tahap pantaukhir alias pengumuman terakhir diterima atau tidaknya dia di AKPOL. Betapa bahagia dan bangganya aku saat itu.
"Aku janji nggak akan macem-macem di sana. Kamu jaga hati, jangan lirik cowok-cowok ganteng di sini ya." Itu kata Rigel saat perpisahan sementara kita.
Dalam keyakinanku, atau ini lebih tepatnya aku meyakinkan diriku kalau Rigel tidak akan bertingkah aneh seperti bermain di belakangku. Pikir saja, aku siap menjalani hubungan jarak jauh walau tahu itu akan sulit. Juga, aku selalu menjaga hatiku untuknya. Tapi, nyatanya perkiraanku salah.
Bulan kelima Rigel menjalani segala aktifitas di sekolah AKPOL, ada saja yang memberitahuku kalau dia jalan dengan seseorang ketika mendapat kunjungan ke luar atau libur.
Akademi Kepolisian itu jauh dari kota yang kutinggali. Aku di Jakarta dan Rigel di Semarang. Jadi, hanya dari teman-teman Rigel aku mendapatkan kabar tentangnya terlepas dari dia yang selalu menghubungiku kalau sempat dan diperbolehkan menggunakan ponsel.
Dan bodohnya aku, walau mendapat kabar Rigel berkencan dengan wanita lain di sana --aku tetap berpikir positif. Bagiku, kalau bukan aku sendiri yang menyaksikannya aku tidak akan percaya. Ya, aku keras kepala.
Sampai waktunya tiba, Rigel diizinkan pulang pad hari-hari besar seperti Lebaran atau Natal --kami bertemu. Betapa rindunya aku saat itu dan hanya bisa tersenyum sambil menitikkan air mata ketika melihat Rigel dengan seragam kebanggaannya.
Wajahnya yang terlihat kurus, kulit yang semakin kecokelatan. Terlihat juga lelah dalam tatapannya. Aku paham, aku tahu pasti Rigel sudah menunggu saat ini --libur panjang. Jadi, aku berusaha untuk menjadi wanita yang pengertian. Aku tak meminta waktunya lebih, cukup melihatnya saja aku sudah senang.
Selama dua tahun, aku selalu memendam perasaan yang sebenarnya. Aku ingin memprotes tapi rasa sayangku padanya begitu besar. Aku tahu perjuangannya tidak main-main. Dan lagi-lagi betapa bodohnya aku, aku selalu menunjukkan bahwa aku baik-baik saja di depannya.
Apakah salah menjadi wanita yang setia pada satu hati? Seperti aku yang selalu berpikir bahwa ketika aku setia padanya, dia akan memperlakukanku sama. Tapi, nyatanya?
Tidak!
Setelah Rigel resmi lulus dari sekolah Akademi Kepolisian dengan pangkat Inspektur Polisi Dua atau IPDA, sikapnya mulai berbeda. Atau mungkin hanya aku yang stuck di satu sisi jadi tak terima kalau Rigel berubah?
Ditambah setelah aku lulus kuliah dan resmi menyandang status sebagai guru, klimaks konflik pun muncul. Rigel ketahuan selingkuh di depan mataku dengan wanita lain, yang ternyata mereka sudah menjalin hubungan lama secara diam-diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Jodoh Bertemu | Jung Jaehyun ✓
Historia Corta"Jangan memikat jika tak berani mengikat." Ketika ditanya kapan menikah, pasti bingung bagaimana menjawabnya karena belum terpikirkan siapa yang akan menjadi pasangan hidup. Ditambah, masih terjebak di masa lalu -di mana hati pernah terluka dan tert...