2. MINE GLORY RYSAN

104 24 14
                                    

Selamat membaca ceritanya

Vote dan coment

“is mine glory rysan.”—Ghaza imanuel wijaya
















"Glory Rysan sekarang lo milik gue."

Perkataan, itu membuat semuanya terdiam. Glory, menjatuhkan bukunya. Wajahnya pucat pasi. lalu, tatapan ya tak mau mendongkak lawan bicara. kumohoh, tolong diriku saat ini. Glory benar-benar ketakutan---hanya karna kata itu. Tatapan, Ghaza menajam kala tak ada balasan dari perempuan yg masih diam terduduk.

Ghaza. entah, kenapa dia malah mengeklaim, bahwa glory miliknya.
Entah ada, perasaan ingin menginginkan didalam diri Ghaza untuk Glory. perempuan yg namanya sempat ia tahu dari Name tag itu.

"Maap!"Kata Glory bercicit. suaranya yg imut, membuat Ghaza memejamkan matanya. semuanya, masih melihat adegan itu. Bagaimana tidak mereka baru pertama melihat, siswi bermasker hitam itu. mereka, pastikan Glory terkenal dalam hitungan jam.

Hingga

Glory jatuh pingsan karna syok menerima keyataan ini. Ghaza, pria itu langsung mengambil tubuh glory keperangkap tanganya.

Ia membawa glory.

***

Disinilah, Ghaza berdiri. "Bangun. gak usah banyak drama."Bentak ghaza membuat perempuan, itu tersentak karna bentakan itu.

Glory, memandang sekitar. sialan. teryata ini bukan mimpi. kenapa, Glory harus berurusan dengan Ghaza orang yg paling ia hindari dimuka bumi ini.

Glory, menundukan wajahnya. ia masih tak berani menatap mata Ghaza yg setajam pisau. bahkan, tadi seharusnta glory, tidak berada ditaman. Glory meyesal. ia kesal, dan sungguh ketakutan.

Masker, diwajahnya masih belum terbuka.

"Lo pengen, gue jait mulut lo supaya berhenti bicara hah?!"

"Maap kak. G-gue maap."Batanya membuat Ghaza terkekeh sinis.

"Maap?! emang maap lo buat gue kenyang!"

Glory menelan salivanya. ia, harus memantapkan keberanian. namun, kenapa ketakutan malah menjadi?! glory, ingin menangis meraung dikamarnya. dia pastikan, sekarang namanya menjadi tempat pencaharian, semua Murid SMA begvit yg memang terkenal. bagaimanapun, Glory malah membuat hidupnya berubah. dari tenang, malah keujung--kematian.

Ghaza, menarik paksa masker itu.

Betapa, terpananya Ghaza saat melihat wajah bak boneka hidup itu.
Ghaza, meyeringai. "Bahkan, saat ini semuanya milik gue."Ucap, Ghaza membuat Glory langsung berdiri dari tidurnya.

"Maap kak, tapi gue milik diri gue sendiri."

Woooo. Keberanian darimana. Glory, kau membuat masalah. Ghaza, menendang barang-barang disana. tatapan laki-laki itu sungguh, tajam. bahkan, Glory pastikan bahwa jika tatapan itu bisa membunuh jiwa.

Glory meyesali ucapannya.

Sretttt. 5 centi. Pisau, itu hampir mengenai kulit Glory. Glory, ketakutan. dia, menegang. Mengapa harus dia.

GHAZA IMANUEL WIJAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang