5. BAGAIMANA KARYAKU BABY

98 11 16
                                    

Selamat menikmati ceritanya

Vote dan coment












Mataku membulat karna ucapannya. Ghaza benar-benar membuatnya membeku.

Perkataan Ghaza membuat, Tubuh glory membeku. Memantung takut disana. Kenapa. Kenapa Ghaza begitu meyeramkan? Bagaimana bisa.

Ghaza mendekati Glory. Menarik pinggangnya agar merapat kearah dia seorang. Membisikan suatu kata yg membuat tubuh glory nambah menegang.

“Fantastik huh?”Ujar Seseorang yg membuat Glory menghela nafas lega.

Ghaza menatap kearah belakang. Ia bisa melihat jelas tatapan meremehkan. Ghaza membenci itu.

Ghaza mencengkram pinggang glory kuat-kuat. Nafas Glory memburu karna tatapan itimidasi mereka. Oh tidak. Ia tarik kata-katanya yg berbicara ia lega. Karna itu semua nol besar bagi Glory.

Tatapan mereka seakan saling mengguliti satu sama lain. Bagaimana ini?

Glory menundukan wajahnya. “Woo, kukira Seoarang Ghaza tak akan mendapatkan, dia.”Tekan Ferus.

Ghaza menatap yalang. “BACOT.”

Ferus tertawa seram. “Lo tau. Lo bakall kehilangan dia nanti. Ingat.”

Ghaza menaikan halisnya. Ia menatap menangtang. “Silahkan. Karna gue gak butuh.”Ujarnya. “Benarkah? Hoo tidak usah beralasan. Karna lo sengaja berbicara kayak gitu buat nutupin lo BUTUH PEREMPUAN INI!“

Glory menatap mereka . Apa yg dimaksud? Tak akan mendapatkan? Dan perempuan ini yg berati dirinya. Ada apa ini? Glory benar-benar tak tau.

Ghaza mengeratkan rahangnya.

“Hai manis? Mau pergi bersamaku?”

Ghaza menatap yalang kearah ferus.

Bughh.

“JANGAN PERNAH LO DEKETIN DIA. SELANGKAH MAJU. ITU SELANGKAH DARI KEMATIAN LO.”Teriak Ghaza.

Ferus mengusap sudut bibirnya yg berdarah karna ulah Ghaza.

“Gue bakal balas dendam. Gue mau lo hancur. Dengan cara yg gak bakal bisa lo bayangin. Gue pergi. Tunggu tanggal mainya.”

Ia meninggalkan mereka berdua.

Netra hitam Ghaza membuat Glory ketakutan. Ia mencengkram tangan glory. Ia membanting glory dibawah lantai.

BUGH!

BUGHH!

BUGHHHHH!!!!!!

Ghaza terus memukul-mukul dinding meluapkan emosinya disana. Glory menangis karna melihat itu semua.

Kenapa glory harus terjebak dengan Ghaza? Mengapa?

Ghaza menatap Tajam Glory. “JANGAN NANGIS.”Bentak Ghaza.

Tapi Glory tetap menangis karna melihat darah dimana-mana. Darah dari kedua tangan Ghaza. Rasanya ia mual.

GHAZA IMANUEL WIJAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang