6. DO YOU WANT TO KNOW HIM?

75 10 5
                                    

Selamat membaca ceritanya

Jangan lupa vote dan coment

“Do you want to know him?”—




















Berada dipelukan Ghaza. Inilah, yg glory rasakan. Dipaksa tinggal bersama. Dengan alasan tak masuk akal. Hanya ingin merasakan nafasnya.

Ghaza. Laki-laki itu memang banyak berubah tentang sikapnya. Namun cuman, dengan anggukan dan kepenurutan Glory.

Glory merasa seperti boneka. Tersenyum jika masanya. Mengangguk dan banyak hal lagi.

Glory tak munafik jika memang pelukan ghaza menenangkan.

Padahal jelas! Laki-laki ini sangat berbahaya baginya.

Apakah glory mulai jatuh hati? Jika ia slamat. Slamat atas kerja keras ghaza berbulan-bulan ini.

Jika seperti itu. Dipastikan Glory yg lemah akan bertambah.

“Ka! Bangun!”Bisik perempuan itu.

Ia menatap Ghaza yg membuka mata. Mata tajam itu menatapnya. “Jangan ngatur gue. Inget itu.”Ia kembali memejamkan matanya.

“Tapi kak? Ini udah siang! Kita harus sekolah!”Ucap Glory.

PRANG

“GUE BILANG JANGAN YA JANGAN!”

Glory menunduk. “Maap.“

Ghaza menghembuskan nafasnya menatap gadis itu yg ketakutan. Ghaza melepaskan pelukan itu dengan gerakan kasar. Ghaza menatap tajam. “Sekarang lo meningan—mandi. Sebelum lo gue mandiin pake darah.”Ancam ghaza.

Glory beringsut mundur. Dia tersentak dengan ucapan dingin itu.

Ia menatap Ghaza lalu menunduk kecil. “Kak! kamar mandinya?”Tanya Glory.

Ghaza menunjuk sebuah kamar. Lalu Glory langsung berlari membuat Ghaza menggeram.

“GAK USAH LARI!“

“Iya kak!”Glory memelankan jalan nya. Ghaza menatap sinis. “Gak usah lambat-lambat.”

Glory kesal. “Lari salah. Lambat salah. Serba salah.”Pelan glory. Namun pendengaran Ghaza yg tajam mendengar itu.

“Lo mau gue robek mulut lo!”Bentak Ghaza.

Glory meringis pelan. Lalu membuka pintu kamar mandi. Aman.

Sedangkan Ghaza diluar sana menatap ponselnya yg trus berdering. Terpampang nama Greon taik disana.

Dengan gerakan malas Ghaza menekan tanda jawab. “Mau apaan lo! Ganggu!”Kata Ghaza membentak.

Greon menggeram disana. “Kemarkas malem. ada hal, yg mau kita bahas.”

Tanpa aba-aba Ghaza langsung mematikan sambunganya.

Mengepalkan tanganya. Ghaza tau apa yg akan mereka bahas.

***

GHAZA IMANUEL WIJAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang