PERMINTAAN TERAKHIR (Part 1)

217 2 0
                                    

Ikan lele itu menengadahkan kepalanya di atas permukaan, menarik penuh tenaga, mengepak, mengaduk-aduk air dan menunjukkan perut putihnya.

'Hati-hati, Jaskier!' teriak sang witcher, menenggelamkan tumitnya ke dalam pasir basah. 'Tahan dia, sialan!'

'Aku menahannya...' erang sang pujangga. 'Demi para dewa, ini seekor monster! Ini adalah Leviathan, bukan seekor ikan! Kita akan makan enak, demi dewa!'

'Kendurkan. Kendurkan atau talinya akan putus!'

Ikan lele itu menempel ke pinggiran lalu mengentakkan badannya kembali ke ceruk di dalam air. Tali pancing itu mendesis selagi sarung tangan Jaskier dan Geralt hancur.

'Tarik, Geralt, tarik! Jangan kendurkan atau akan tersangkut di akar!'

'Talinya akan putus!'

'Tidak, takkan putus. Tarik!'

Mereka membungkuk dan menarik. Tali itu menebas air dengan bunyi mendesis, bergetar dan menyebarkan tetesan-tetesan air yang berkilauan seperti merkuri di bawah matahari terbit. Lele itu tiba-tiba muncul ke permukaan, menyembulkan air itu sedikit di bawah permukaan, dan tekanan tali itu mengendur. Mereka dengan cepat mulai menariknya.

'Kita akan memanggangnya,' Jaskier terengah-engah. 'Kita akan membawanya ke desa dan membakar ikan ini. Dan kepalanya akan kita jadikan sup!'

'Hati-hati!'

Merasakan kedangkalan air di bawah perutnya, ikan lele itu melemparkan badannya yang sepanjang dua belas kaki ke luar air, menghentakkan kepalanya, menebaskan ekor dan terjun menyelam kembali. Sarung tangan mereka kembali robek.

'Tarik, tarik! Ke pinggir sungai, ikan keparat!'

'Talinya berderak! Kendurkan, Jaskier!'

'Pasti tahan, jangan takut! Akan kita masak sup dari kepalanya..'

Lele itu, ditarik mendekati pinggiran sungai lagi, berontak mengamuk seolah berkata pada mereka bahwa dia takkan dimasak semudah itu. Air menyembur setinggi enam kaki ke udara.

'Kita akan menjual kulitnya..' Jaskier, mukanya memerah demi menarik ikan ini dengan kedua tangannya. 'Dan kumisnya.. kita akan memakai kumisnya untuk membuat –'

Tak pernah ada yang tahu apa yang hendak dibuat oleh sang pujangga menggunakan kumis ikan lele itu. Tali pancingnya putus menyentak dan kedua pemancing itu, kehilangan keseimbangan, terjerembab ke pasir basah.

'Bangsat!' Jaskier menjerit begitu kerasnya sehingga gemanya memantul dari dedalu. 'Begitu banyak stok makanan terlepas! Kuharap kau mati, kau lele sialan!'

'Sudah kubilang,' Geralt mengguncang celananya yang basah. 'Kubilang padamu agar jangan memaksa saat menarik. Kau mengacau, kawan. Kau sebagai nelayan, sama bagusnya dengan bokong kambing sebagai terompet.'

'Itu tak benar.' Si biduan meradang. 'Karena akulah monster itu menggigit umpannya.'

'Oh, sungguh? Kau bahkan tak mengangkat satu jari pun untuk membantuku memasang talinya. Kau main kecapi dan menggombal terus sampai seisi desa bisa mendengarmu, tak lebih dari itu.'

'Kau salah,' Jaskier nyengir. 'Waktu kau tidur, aku melepas remah roti dari kaitnya dan menyangkutkan gagak mati, yang kutemukan di semak-semak. Aku ingin melihat mukamu di pagi hari ketika kau menarik gagak itu. Dan ikan lele itu memakannya. Remah rotimu takkan menangkap apa-apa!'

'Seharusnya bisa.' Sang witcher meludah ke air, menggulung tali pancing ke sisir kayu kecil. 'Tapi talinya putus karena kau menariknya seperti orang tolol. Bantu aku menggulung tali ini. Matahari sudah terbit, saatnya pergi. Aku akan beres-beres.

The Witcher Book 1 - The Last Wish (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang